Kabar24.com, JAKARTA - Kementerian Pertahanan Singapura menyebutkan terdapat resiko bentrok dengan kapal nonmiliter di Laut China Selatan menyusul tindakan China yang mengerahkan lebih banyak penjaga pantai bersenjata lengkap.
Singapura bergabung dengan negara-negara lain di wilayah tersebut serta Amerika dalam memperingatkan ketergantungan akan kapal nelayan dan kapal penjaga pantai guna menegaskan klaim teritorial. Di Laut China Selatan berpotensi tinggi menimbulkan kejadian tak diinginkan.
Belakangan ini, China menggerakkan armada yang disebut kapal lambung putih untuk mengejar dan mengusir kapal-kapal, termasuk kapal penangkap ikan milik negara lain dari daerah karang yang diklaim negara tirai bambu tersebut.
Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen menyebutkan keprihatinan negara-negara yang kapalnya melalui daerah Laut China Selatan saat ini adalah bagaimana untuk mengembangkan proses guna meredakan insiden yang terjadi.
"Sebenarnya hal ini tidak terlalu berhubungan demgan kapal militer. Namun, insiden bisa terjadi akibat penangkapan ikan dan kapal kapal berlambung putih," sebut Ng di sela-sela pertemuan menteri pertahanan Asia Tenggara dan Amerika di Hawaii seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (3/10/2016).
Ng mengatakan pihaknya tidak termasuk sebagai pengklaim dan China bukanlah ancaman bagi negaranya.
Namun, Singapura tetap menyerukan agar negara-negara terlibat mengurangi ketegangan dan agar negara-negara Asean mengambil langkah pendekatan dengam lebih bersatu padu guna mencari jalan keluar masalah ini.