Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korban Ajaran Padepokan Dimas Kanjeng Akan Direhabilitas

Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji, Gubernur Jatim Soekarwo, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI I Mada Sukadana, dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur merencanakan rehabilitasi korban ajaran Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo.
Dimas Kanjeng alias Taat Pribadi/Youtube
Dimas Kanjeng alias Taat Pribadi/Youtube

Kabar24.com, SURABAYA - Sejumlah orang menjadi korban dan terpengaruh ajaran yang dikembangkan Dimas Kanjeng di padepokannya di Probolinggo.

Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji, Gubernur Jatim Soekarwo, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI I Mada Sukadana, dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur merencanakan rehabilitasi korban ajaran Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo.

Pada Senin (26/9/2016) kemarin, Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji menyebutkan dirinya sudah memerintahkan Kapolres Pobolinggo untuk menindalanjuti rencana tersebut.

"Saya sudah perintahkan Kapolres Probolinggo untuk menggelar pertemuan dengan Forkopimda setempat. Sore (26/9) ini, saya juga bertemu Gubernur Jatim dan Pangdam untuk membicarakan rehabilitasi korban padepokan yang dipimpin Taat Pribadi (46) itu," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji di Mapolda Jatim, seperti dilaporkan Antara, Selasa (27/9/2016).

Setelah melepas delapan truk bantuan Bhayangkari Polda Jatim untuk korban banjir di Garut, orang nomor satu di Polda Jatim itu menjelaskan penanganan kasus Taat Pribadi alias Dimas Kanjeng tidak hanya penindakan hukum, namun juga pada masalah dampak sosial dari praktik penggandaan uang yang dilakukan Dimas Kanjeng.

"Banyak korban Taat Pribadi yang masih bertahan di Padepokan Kanjeng Dimas Taat Pribadi di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo. Mereka kebanyakan berasal dari luar Jawa Timur, seperti Sumatera, Sulawesi, dan sebagainya," katanya.

Masalahnya, mereka bertahan karena meyakini bahwa yang ditangkap polisi bukan Taat Pribadi yang asli. Mereka juga masih berharap uang yang mereka setorkan ke padepokan akan kembali dengan jumlah berlipat.

"Kemungkinan, kami akan merehabilitasi mereka dan memulangkan ke kampung halamannya di Sumatera, Sulawesi, dan sebagainya," katanya, didampingi Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol RP Argo Yuwono.

Ditanya kemungkinan ajaran Taat Pribadi di padepokannya itu merupakan ajaran sesat, Kapolda Jatim mengharapkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menentukan sesat atau tidak. "Logikanya, mana bisa uang digandakan, terus nomor serinya bagaimana, apa sama semua," katanya.

Oleh karena itu, ia mengatakan penyidik Polda Jatim fokus pada kasus pembunuhan dalam kasus Dimas Kanjeng itu.

"Soal dugaan penipuan pada praktik penggandaan uang yang dilakukan tersangka akan didalami kemudian. Kita fokus kasus pembunuhannya," ujarnya.

Pada 22 September 2016, jajaran Polda Jawa Timur menggerebek Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo dan menangkap pemiliknya, Taat Pribadi, 46, yang diduga terlibat dalam pembunuhan berencana terhadap mantan santrinya.

Dalam pembunuhan itu, tersangka Taat Pribadi memerintahkan anak buahnya bernama Wahyu untuk menghabisi Abdul Gani dan Ismail, karena kedua santrinya itu berencana membongkar praktik penggandaan uang yang dilakukan sang guru.

"Untuk sementara ini, kami masih menetapkan satu tersangka yakni Taat Pribadi, namun kami sedang memburu tiga buronon yang diduga kuat membantu tersangka untuk melakukan pembunuhan berencana itu. Polres Probolinggo sudah menetapkan enam tersangka dari warga setempat yang diduga terlibat dalam aksi tersangka," kata Kabid Humas Polda Jatim.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper