Kabar24.com, JAKARTA - Korea Utara melakukan uji coba senjata nuklir yang kelima setelah sebuah ledakan dahsyat terdeteksi oleh Korea Selatan.
Presiden Korea Selatan, Park Geun Hye mengatakan ledakan dengan tenaga atom itu terjadi bersamaan dengan peringatan hari jadi negara beraliran komunis tersebut sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat (9/9/2016).
Park mengutuk keras provokasi yang dilakukan negara tersebut. Dia menyebut Korea Utara telah memicu keresahan dan menyatakan pada akhirnya akan menghancurkan negara itu.
“Korea selatan akan terus menekan Pyongyang untuk mengurangi senjata nuklirnya,” ujar Presiden Park.
Kantor berita Korea Selatan, Yonhap mengatakan guncangan itu merupakan 'gempa buatan.'
Belum ada konfirmasi dari Utara, namun seluruh gempa bumi buatan dalam skala itu di daerah tersebut sebelumnya terbukti merupakan akibat dari uji coba nuklir.
Citra satelit terbaru dan informasi intelijen sebelumnya menunjukkan peningkatan aktivitas di kawasan Punggye-ri, tempat Korea Utara melakukan uji coba sebelumnya.
Hari ini, merupakan Hari Nasional Korea Utara, yang menandai awal kepemimpinan rezim negara tersebut.
Korea Utara sering menggunakan acara-acara seperti itu sebagai kesempatan untuk menunjukkan kekuatan militernya.
Padahal, berdasarkan sanksi PBB, Korea Utara dilarang melakukan tes teknologi nuklir atau rudal.
Uji coba nuklir terakhirnya, bulan Januari lalu, diakui sebagai sebuah bom hidrogen, tetapi klaim itu belum bisa dikonfirmasi kebenarannya.