Bisnis.com, WELLINGTON - Sejumlah penggemar permainan Pokemon Go menangkap buruan tidak diterduga ketika memergoki tersangka itu membobol mobil dan menahannya hingga polisi tiba.
Sejumlah anak muda berburu Pokemon, sosok kartun di telepon genggam mereka, di kota Napier, North Island, Selandia Baru, pada Rabu (31/8/2016) malam, ketika mereka mendengar alarm mobil dan melihat pria bertopeng berlari, kata polisi Selandia Baru.
"Mereka tidak memakai 'bal poke' untuk menangkapnya, melainkan hanya menahan pria itu hingga polisi tiba," kata polisi merujuk pada alat biasa dipakai pemain untuk menangkap Pokemon, yang muncul di tempat terkenal, yang banyak orang berkumpul.
Pria berumur 28 tahun itu ditangkap dan akan diadili dengan tuduhan pencurian pada 7 September, kata polisi.
Pokemon Go, permainan berjaringan buatan perusahaan Nitendo, menjadi sangat digemari, menggunakan tempat nyata dengan mengaitkan permainan itu dengan sarana pengenalan peta melalui pemetaan Google, yang membuat tokoh kartun itu muncul di tempat nyata, yang muncul di layar pemakai telepon, yang memakai permainan tersebut.
Namun, permainan tersebut juga dituding sebagai penyebab banyak orang terluka, perampokan sehingga di sejumlah negara pihak pemerintah mengeluarkan peraturan atau mengingatkan agar para pemain bisa bermain dengan bertanggungjawab.
Di Napier, polisi mengingatkan para pemain untuk menjaga keselamatannya sendiri.
"Menangkap monster kecil Pokemon bukan hanya bagus bagi pemain dalam kasus ini, tetapi juga bagus bagi polisi, tetapi kami tidak mengharapkan para pemburu ulung menjadi terluka," kata Sersan David Sutherland.
Pemburu Pokemon Go Tangkap Pembobol Mobil
Sejumlah penggemar permainan Pokemon Go menangkap buruan tidak diterduga ketika memergoki tersangka itu membobol mobil dan menahannya hingga polisi tiba.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
12 jam yang lalu
Menakar Nasib Spektrum Frekuensi Merger FREN dan EXCL
14 jam yang lalu