Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PILPRES AMERIKA: Trump Sebut Demokrat Partai Perbudakan

Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, menyatakan pada Selasa (30/8/2016) malam waktu setempat bahwa Demokrat adalah partai perbudakan.
Bakal calon presiden Amerika Serikat dari partai Republik Donald Trump./Reuters
Bakal calon presiden Amerika Serikat dari partai Republik Donald Trump./Reuters

Kabar24.com, JAKARTA - Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, menyatakan pada Selasa (30/8/2016) malam waktu setempat bahwa Demokrat adalah "partai perbudakan".

Dia juga menyanjung jutaan warga Afro-Amerika yang berhasil dalam karirnya dalam upaya merengkuh suara minoritas kulit hitam.

Trump berusaha dengan segala cara menarik pemilih kulit hitam dan Hispanik yang umumnya mendukung Partai Demokrat dan kemungkinan besar akan memilih Hillary Clinton pada Pemilu 8 November.

"Partai Republik adalah partai Abraham Lincoln," kata Trump dalam kampanye di Everett, Washington.

"Adalah Partai Demokrat yang merupakan partai perbudakan, partai Jim Crow dan partai oposisi," kata dia merujuk hukum pemisahan rasial yang pernah ada di Amerika Serikat bagian selatan.

Trump menyebut Demokrat telah mengecewakan pemilih minoritas akibat kebijakan-kebijakan ekonominya yang tidak memajukan prospek kerja mereka.

Namun, segera setelah itu Trump dikritik balik karena perbuatan dia sendiri dan ulah orang-orang terdekatnya.

Pekan lalu Hillary Clinton mengolok-olok upaya Trump merebut hati pemilih kulit hitam dan Hispanik dengan menyebarkan berita tuduhan diskrimnasi kepada Trump pada 1970-an.

Kemudian Selasa waktu AS seorang pendukung terkemuka Trump dipaksa meminta maaf karena mengeluarkan cuitan di Twitter yang menunjukkan kartun Hillary dengan wajah kulit hitam.

Trump berusaha mencoba meluruskan pandanganya dengan mengatakan jutaan warga kulit hitam Amerika telah mencapai kesuksesan besar pada dunia seni, olah raga dan bidang-bidang lainnya.

"Namun kita juga harus memperhatikan mereka yang tertinggal di belakang, jutaan yang menderita dalam kondisi-kondisi berbahaya di banyak sekali bagian terdalam kota-kota kita," kata Trump.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper