Kabar24.com, JAKARTA--Sebanyak 44 area kebakaran hutan dan lahan menyebabkan kualitas udara memburuk di Riau.
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan lahan yang terbakar sebagian besar adalah lahan akses terbuka, kebun masyarakat tanah ulayat, dan lahan swasta yang dikuasai masyarakat.
"Pembakaran dilakukan untuk pembersihan lahan dengan membakar sebelum dimanfatkan untuk perkebunan,"ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu(28/8/2016).
Satelit MODIS dari NASA berhasil mendeteksi 44 area panas (hotspot) kebakaran hutan dan lahan di Riau pada Minggu. Jumlah itu terdiri dari, 32 hotspot pada tingkat kepercayaan Sedang dan 12 hotspot pada tingkat kepercayaan Tinggi.
Sutopo menyebutkan daerah yang paling banyak terjadi hotspot adalah di Kabupaten Rokan Hilir yaitu 32 titik. Secara rinci, lahan yang terbakar antara lain di Kecamatan Pujud (50 hektar), Labuhan Tangga (10 ha), Rantau Bais (40 ha), Tanah Putih (25 ha), Teluk Beno (40 h), dan Kubu (10 ha).
hotspot lain tersebar di Kabupaten Pelalawan, Kampar, Meranti, Rokan Hulu, Bengkalis, Inhil dan Inhu.
hotspot lain tersebar di Kabupaten Pelalawan, Kampar, Meranti, Rokan Hulu, Bengkalis, Inhil dan Inhu.
Kondisi itu menyebabkan kualitas udara menurun. Berdasarkan laporan dari Badan Lingkungan Hidup Provinsi Riau dan KLHK, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) pukul 17.00 WIB di Bagan Siapi-api, Rokan Hilir pada tingkat Berbahaya, di Duri Camp, Bengkalis pada tingkat Sangat Tidak Sehat.
Berdasarkan pantauan Satelit Himawari dari BMKG pukul 12.00 WIB, sebaran asap tipis dari Riau terbawa angin ke timur hingga Singapura dan perairan di bagian timur. Kondisi ini menyebabkan kualitas udara di Singapura kembali Tidak Sehat.
Upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan masih terus dilakukan. Kondisi udara kering menyebabkan api cukup sulit dipadamkan, terlebih lahan yang terbakar adalah gambut.
Satgas darat gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, Damkar, relawan dan karyawan perusahaan memadamkan api di berbagai lokasi kebakaran hutan dan lahan.
Satgas darat gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, Damkar, relawan dan karyawan perusahaan memadamkan api di berbagai lokasi kebakaran hutan dan lahan.
Dua pesawat Air Tractor water bombing BNPB pada hari ini melakukan penerbangan 7 sortie dengan menjatuhkan 27,9 ribu liter air di daerah Pujud Rohil dan Kandis Siak. Empat heli water bombing beroperasi di daerah Tasik Serai Bengkali, Karya Indah Kec Tapung Kampar, dan Pujud Rohil.
Luas hutan dan lahan yang terbakar di Riau sejak Januari hingga sekarang sekitar 3.218 hektar. Satgas Penegakan Hukum telah menangani 64 kejadian perkara dengan jumlah tersangka 84 orang.