Kabar24.com, Samarinda - Menyambut pesta demokrasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim tahun 2018, Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Kalimantan Timur segera menggelar Konferensi Daerah (Konferda) pada pekan ketiga bulan September 2016 untuk memilih pengurus dan menyusun program periode yang baru.
Momen ini sekaligus menggiatkan kembali Repdem untuk fokus melakukan pergerakan aktivis kemahasiswan membantu kaum petani, buruh nelayan, guru dan masyarakat miskin kota di Kaltim. "Pada Pilkada 2018, kami yakin Repdem bisa eksis untuk membantu menyukseskan agenda demokrasi," jelas Martinus, yang telah mendapat mandat sebagai caretaker atau pelaksana tugas dari Dewan Pengurus Nasional (DPN), Minggu (28/8/2016).
Dikatakan Martinus, adanya intruksi agar seluruh wilayah Indonesia menggiatkan Repdem di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Repdem Kaltim akan eksis kembali, setelah sempat vakum sejak Repdem berdiri tahun 2007 yang diketuai aktivis Budiman Sujadtmiko. Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Kepemudaan dan olahraga PDIP Kaltim, Iswandi mengatakan Repdem kini semakin menggeliat di daerah -daerah.
Hal ini terlihat ketika ia keliling di pulau Jawa melihat PDIP sudah mengarah ke partai yang modern karena diisi kaum muda. "Repdem merupakan pasukan penyapu, berbeda dengan organisasi sayap PDIP lainnya. Nantinya, Repdem turun ke jalan sangat jelas tujuan dengan yang mewadahinya PDIP dan partai bertanggung jawab disini," kata Iswandi. Lebih lanjut, para anggota Repdem ini merupakan calon-calon pengganti para pemimpin PDIP saat ini. PDIP tidak mungkin terus dipimpin oleh kaum tua. "Saya sangat senang dan bangga, karena PDIP rata-rata diisi anak muda. Image kita berubah menjadi partai anak muda," katanya.
Iswandi menuturkan Repdem Kaltim akan bersinergi dengan organisasi lainnya dengan membawa nama besar partai PDIP yang merupakan partai ideologis dimana setiap kadernya memiliki intelektual dan berpendidikan. "Repdem ketika turun ke jalan berdemonstrasi dengan memegang data-data membela kepentingan rakyat. Bukan demo asal teriak. Dan, sekarang ini bukan zaman otot, tapi zamannya kerja cerdas," kata Iswandi.