Bisnis.com, JAKARTA - Berikut ini adalah ringkasan headlines BISNIS INDONESIA edisi cetak Rabu, 24 Agustus 2016. Untuk menyimak lebih lanjut, silahkan kunjungi http://epaper.bisnis.com/
Seksi Market
Hal 13.EMISI SURAT UTANG: MTN Keluarga BUMN Kian Marak
Jumlah penerbitan surat utang jangka menengah berupa medium term notes (MTN) oleh badan usaha milik negara atau anak usahanya sepanjang Januari-Juli 2016 meningkat 16,25% dibandingkan dengan periode yang sama 2015.
Hal 14. INSENTIF PENGAMPUNAN PAJAK: Transaksi Crossing Dapat Diskon
Bursa Efek Indonesia akhirnya menetapkan keringanan biaya transaksi tutup sendiri seba gai bentuk dukungan terhadap program pengampunan pajak yang telah dirilis pemerintah.
Hal 15. RITEL BAHAN BANGUNAN: Minim Saingan, CSAP Melenggang Tenang
Bisnis ritel PT Catur Sentosa Adiprana Tbk. tergolong masih kecil. Namun, peritel bahan bangunan tersebut diproyeksikan mendulang persentase pertumbuhan tertinggi dalam beberapa tahun ke depan.
Hal 16. NILAI TUKAR: Pergerakan Yen Masih Stabil Jelang Pidato Yellen
Mata uang yen diprediksi masih stabil hingga akhir pekan di level 100 per dolar AS, seiring dengan menurunnya proyeksi kenaikan suku bunga Federal Reserve dalam pertemuan pada bulan depan.
Hal 17.s/d 20
tabel bursa moneter
Hal 21. INDUSTRI ASURANSI: Jaminan Sosial Perlu Ditata Ulang
Pemerintah diminta menata ulang kebijakan jaminan sosial sehingga tidak membebani industri.
Hal 22.PEGADAIAN SWASTA: Pelaku Existing Dapat Keringanan
Otoritas Jasa Keuangan mengecualikan ketentuan besaran modal disetor bagi pelaku usaha gadai swasta yang telah beroperasi sebelum terbitnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.31/POJK.05/2016 tentang Usaha Pergadaian.
Hal 23. KINERJA BANK: Penghimpunan Dana Bank Syariah Melesat
Tren dana pihak ketiga perbankan syariah mulai mencatatkan pertumbuhan positif pada semester I/2016 dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.
Hal 24. KREDIT KONSUMER: Persaingan Semakin Ketat
Persaingan dalam bisnis segmen konsumer antarperbankan kian ketat. Pasalnya, di tengah permintaan kredit secara umum yang belum agresif, hanya segmen konsumer yang bisa didorong karena sangat sensitif terhadap suku bunga.