Kabar24.com,SYDNEY— Seorang pria warga Prancis berusia 29 tahun menusuk dan menewaskan seorang wanita Inggris serta melukai dua orang lainnya di sebuah hotel backpaker di sebelah utara Queensland, Australia.
Sewaktu melakukan aksinya, pelaku meneriakkan Allahu Akbar. Berdasarkan keterangan dari pihak kepolisian pria tersebut memiliki visa turis yang sah dan sejauh ini diketahui tidak memiliki hubungan dengan kelompok radikal seperti ISIS yang memerintahkan pengikutnya untuk menyerang rakyat sipil dengan pisau atau senjata lainnya yang bisa didapatkan.
Seorang pria Inggris (30) dilaporkan dalam keadaan kritis di sebuah rumah sakit akibat penyerangan yang terjadi di Townsville pada Selasa malam (23/8/2016) tersebut.
“Pernyataan awal menunjukkan bahwa pelaku menyampaikan komentar yang ditafsirkan bersifat ekstrimis,” sebut Deputi Komisioner Polisi Queensland Steve Gollschewski seperti dikutip dari Reuters, Rabu (24/8/2016).
Dia juga menyebutkan bahwa pria tersebut sepertinya melakukan aksinya sendiri.
“Dia adalah pengunjung dan tidak memiliki kerabat atau kenalan warga lokal. Namun, penyelidikan masih terus berlanjut,” katnya.
Kementerian Imigrasian Australia menyebutkan Sekitar 100 orang warga Australia diketahui pergi ke Suriah untuk ikut berperang bersama beberapa kelompok tertentu seperti ISIS.
Sementara itu, FBI pada Selasa mengatakan pihaknya sedang menginvestigasi serangan serupa yang terjadi di Virginia. Pelaku diketahui meneriakan kata-kata yang sama ketika menyerang seorang pria dan seorang wanita dengan pisau. Kejadian serupa juga terjadi di berbagai negara lain akhir-akhir ini seperti Prancis, Banglades, dan Jerman.