Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Thailand Kembali Diserang Bom, 1 Tewas 30 Luka-Luka

Belum usai penyelidikan serangan bom yang terjadi awal bulan lalu, Thailand kembali diguncang teror bom yang kali ini menewaskan satu orang warganya dan melukai 30 orang lainnya.
Bom di Pattini Thailand/bangkokpost.com
Bom di Pattini Thailand/bangkokpost.com

Kabar24.com,JAKARTA— Belum usai penyelidikan serangan bom yang terjadi awal bulan lalu, Thailand kembali diguncang teror bom yang kali ini menewaskan satu orang warganya dan melukai 30 orang lainnya.

Pihak kepolisian mengatakan ledakan terjadi pada Kamis malam (23/8/2016) di dekat sebuah hotel di wilayah pesisir bagian selatanThailand, tepatnya di kota Pattani.

Tak hanya sekali, ledakan terjadi dua kali. Ledakan pertama terjadi di lapangan parkir di belakang Hotel tidak menimbulkan korban.

 “Ledakan kedua berasal dari sebuah truk yang diparkirkandi pintu masuk hotel di depan tempat karaoke dan panti pijat mengakibatkan seorang korban tewas dan 30 lainnya luka-luka,” sebut Letnan Polisi Kolonel Winyu Tiamraj seperti diberitakan Reuters, Rabu (24/8/2016).

Dia menyebutkan keseluruhan korban merupakan warga Thailand.

Ledakan ini terjadi kurang dari dua minggu setelah serangkaian serangan bom yang menimpa beberapa tempat wisata populer di Thailand dan menewaskan empat orang serta melukai puluhan lainnya.

Di Thailand, wisata merupakan salah satu sektor berkembang dengan kontribusi hingga 10% terhadap perekonomian negara tersebut.

Sejauh ini tidak ada kelompok yang mengklaim melakukan pengeboman tetapi beberapa pakar keamanan menyadari adanya kelompok-kelompok pemberontak dengan rekam jejak pelaku serangan bom terkoordinasi.

Sejak 2004, perang brutal antara pasukan pemerintah dan pemberontak telah menewaskan lebih dari 6.500 orang di sejumlah provinsi wilayah selatan seperti Yala, Pattani, dan Narathiwat yang merupakan perbatasan dengan Malaysia.

Ketiga provinsi tersebut menolak referendum yang diadakan pada awal bulan ini terhadap konstitusi baru yang didukung militer.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper