Bisnis.com, JAKARTA - Berikut ini adalah ringkasan headlines BISNIS INDONESIA edisi cetak Selasa, 23 Agustus 2016. Untuk menyimak lebih lanjut, silahkan kunjungi http://epaper.bisnis.com/
Seksi Market
Hal 13.EMITEN ROKOK: Bila Sebungkus Jadi Rp50.000
Heboh merebak terkait dengan kenaikan harga rokok yang melonjak menjadi Rp50.000 sebungkus. Pro dan kontra lonjakan harga rokok mengemuka, terutama di media sosial.
Hal 14. OBLIGASI KORPORASI: Ini Sektor Pemberi Return Tinggi
Pasar obligasi korporasi diyakini masih semarak dengan rencana emisi dari sejumlah perusahaan. Sejauh ini, bagaimana imbal hasil yang diberikan obligasi korporasi jika dilihat per sektor?
Hal 15. SAHAM IPO: Mengupas Prospek Aneka Gas Industri
PT Aneka Gas Industri Tbk., perusahaan di bawah Samator Group milik Keluarga Harsono, mencoba peruntungannya di pasar saham Indonesia dengan melakukan initial public offerings (IPO).
Hal 16.BURSA BERJANGKA JAKARTA: 'Berdayakan Investor Domestik'
Bursa Berjangka saat ini telah sah menjadi sarana investasi untuk menarik dana-dana repatriasi. Kini industri bursa berjangka komoditi mulai berbenah. Perbaikan dan peningkatan kepercayaan kian dikelola dengan baik, revitalisasi instrumen dan pembentukan kontrak baru dilakukan untuk menarik minat investor lokal bertransaksi di Bursa Berjangka Jakarta. Perannya dalam perekonomian nasional juga diharapkan signifikan. Untuk mengetahui lebih jauh tentang bursa berjangka, pada pekan silam, Bisnis berkesempatan mewawancarai Direktur Utama Jakarta Futures Exchange (JFX) atau Bursa Berjangka Jakarta Stephanus Paulus Lumintang
Hal 17.s/d 20
tabel bursa moneter
Hal 21. AMNESTI PAJAK: Pemegang Unit-Linked Galau
Perkumpulan Agen Asuransi Indonesia mendesak aparat pajak mempertegas kedudukan unit-linked sebagai instrumen asuransi dalam program pengampunan pajak.
Hal 22. PERLUASAN BISNIS: Perbankan Sasar Perbatasan
Sejumlah bank makin gencar memperkuat bisnis di daerah, salah satunya dilakukan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang menyasar wilayah perbatasan Kawasan Timur Indonesia lantaran perekonomian yang tumbuh pesat.
Hal 23.PENYALURAN KREDIT PERBANKAN: Perkebunan Prospektif
Sektor perkebunan diproyeksikan semakin prospektif untuk penyaluran kredit perbankan hingga akhir tahun ini. Khususnya perkebunan kelapa sawit yang mengelami tren kenaikan harga sepanjang tahun berjalan ini.
Hal 24. DAMPAK 7 DAY REPO RATE: Dana Bank Bakal Tergerus
Kebijakan 7 day (reverse) repo rate diyakini akan mendorong penurunan bunga deposito ke level 5%. Namun, kebijakan itu dikhawatirkan akan membawa dampak negatif terhadap penghimpunan dana pihak ketiga perbankan.