Bisnis.com, JAKARTA - Berikut ini adalah ringkasan headlines BISNIS INDONESIA edisi cetak Jumat, 19 Agustus 2016. Untuk menyimak lebih lanjut, silahkan kunjungi http://epaper.bisnis.com/
Seksi Market
Hal 13.JUAL ANAK USAHA: Liabilitas PALM Turun 34,5%
Langkah emiten perkebunan PT Provident Agro Tbk. melepas empat anak usaha dengan nilai transaksi Rp2,68 triliun diproyeksi bakal menurunkan liabilitas perseroan sebesar 34,52% dan mendongkrak laba komprehensif 5,87%.
Hal 14. MOMENTUM KENAIKAN IHSG: Investor Reksa Dana Ambil Untung
Pergerakan indeks harga saham gabungan yang melesat dalam 2 bulan ter akhir mendorong investor reksa dana saham menempuh strategi ambil untung (profit taking) sehingga menekan dana kelolaan yang di genggam para manajer investasi.
Hal 15. STRATEGI PT UNITED TRACTORS TBK.: Efisiensi & Diversifikasi Menjadi Kunci
Untuk menyiasati lemahnya harga komoditas batu bara, PT United Tractors Tbk. menyiapkan sejumlah strategi. Apa saja itu?
Hal 16. STABILISASI HARGA KOMODITAS EKSPOR: Pusat Logistik Berikat Timah Disiapkan
Bursa Komoditi Derivatif Indonesia (BKDI) bersiap mengoperasikan pusat logistik berikat (PLB) khusus produk bursa komoditas. Sebagai tahap awal, perusahaan berencana menjalankan PLB untuk timah.
Hal 17.s/d 20
tabel bursa moneter
Hal 21. PENYALURAN PEMBIAYAAN: NPF Terungkit, Multifinance Selektif
Sejumlah multifinance mulai me ngetatkan penyaluran pembiayaan lantaran ra sio non performing financing sampai perte ngah an tahun ini terus menunjukkan tren peningkatan.
Hal 22.DAMPAK AMNESTI PAJAK: BUMN Asuransi Ancang-ancang Investasi
Perusahaan asuransi BUMN mengharapkan program amnesti pajak dapat menggairahkan perekonomian sehingga peluang investasi terbuka lebih lebar.
Hal 23.PENGEMBANGAN UANG ELEKTRONIK: Tren Co-Branding Meningkat
Beberapa bank memilih untuk memiliki produk uang elektronik berbasis kartu melalui skema bekerja sama atau co-branding dengan bank yang telah memiliki platform sendiri.
Hal 24.INDUSTRI PERBANKAN: Kredit Sindikasi Melejit
Tren sindikasi kredit dari empat bank pelat merah maupun bank asing terus menanjak sampai akhir Juli 2016. Namun, bank swasta nasional masih belum terlalu agresif masuk ke proyek kredit sindikasi sepanjang tahun ini.