Kabar24.com,JAKARTA — Utusan khusus Filipina untuk China, Fidel Ramos, mengatakan bahwa negaranya menginginkan diskusi formal dengan China terkait Laut China Selatan guna mencari jalur perdamaian dan bekerja sama setelah pertemuannya dengan mantan Wakil Menteri Luar Negeri China Fu Ying.
Dalam sebuah pernyataan yang ditandatangani oleh Ramos seperti dikutip dari Reuters, Jumat (12/8/2016) disebutkan diskusi formal tersebut difokuskan pada kebutuhan untuk mengadakan pembicaraan lebih lanjut guna membangun kepercayaan demi mengurangi ketegangan dan membuka jalan menuju kerja sama.
Pernyataan tersebut juga menyebutkan bahwa China menyambut kedatangan Ramos dalam kunjunganya sebagai utusan khusus Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang mulai menjabat sejak Juni dan menunjukkan tanda keinginan lebih besar untuk membangun hubungan dengan China dibandingkan dengan pendahulunya.
Pengadilan Arbitrase di Den Haag pada Juli lalu memutuskan bahwa China tidak memiliki hak bersejarah atas perairan sibuk di Laut China Selatan dan telah melanggar kedaulatan Filipina
Dalam pernyataan Ramos juga disebutkan bahwa China dan Filipina akan berusaha mempromosikan kerja sama di bidang perikanan, pelestarian maritim dan wisata meskipun tidak disebutkan secara spesifik terkait putusan Laut China Selatan.
Menurut keterangan Ramos kedua belah pihak sama sekali tidak mendiskusikan penegasan terkait kedaulatan di wilayah sengketa Laut China Selatan .
“Tidak ada diskusi terkait aspek tersebut kecuali terkait hak penangkapan ikan yang sama,” kata Ramos.
Sebeluimnuya, Menteri Luar Negeri Filipina menyerukan agar China menghormati hukum dan keamanan laut serta peraturan hukum guna menyelesaikan sengketa di Laut China Timur dan Laut China Selatan dengan damai.
Yasay melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida untuk berdiskusi mengenai keamanan regional dan kerja sama keamanan maritim, penegakan hukum, serta bantuan Jepang untuk perkembangan ekonomi negaranya.
“Kami mendesak China untuk memastikan bahwa hukum dan keamanan maritim harus dihormati tanpa kompromi,” kata Yasay.
Selain sengketa dengan sejumlah negara di Laut China Selatan, China juga diketahui bersengketa dengan Jepang terkait kepulauan di wilayah Laut China Timur.