Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antirudal THAAD, Awal Perang Dingin Korea Selatan-China?

Penempatan sisten anti rudal oleh Korea Selatan bisa mengarah pada perang dingin antara China dan negara tersebut.
Sistem tersebut akan secara langsung membahayakan keamanan China dan mengganggu keseimbangan regional. /lockheedmartin.com
Sistem tersebut akan secara langsung membahayakan keamanan China dan mengganggu keseimbangan regional. /lockheedmartin.com

Kabar24.com, JAKARTA—Penempatan sisten antirudal oleh Korea Selatan bisa mengarah pada perang dingin antara China dan negara tersebut.

Seorang peneliti yang mengkhususkan diri mempelajari tentang Korea di China Institute of International Studies yang dijalankan oleh pemerintah di Beijing menyebutkan keputusan menempatkan sistem antirual THAAD di Korea Selatan merupakan sebuah titik balik dalam hubungan antara China dan Korea Selatan.

“Pengembangan THAAD merupakan simbol sebuah perang dingin yang baru. Kepercayaan strategis saat ini telah rusak,” katanya seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (9/8/2016)

Di bawah pemerintahan Presiden Park Geun Hye yang fasih berbicara dalam bahasa Mandarin, hubungan antara kedua negara terlihat membaik. Park merupakan satu-satunya pemimpin dari negara sekutu Amerika yang menghadiri parade militer di China tahun lalu untuk merayakan 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II.

Saat ini, hubungan yang diakui sebagai yang terbaik dalam sejarah oleh kedua negara tersebut terlihat memburuk. Park kemungkinan akan mendapat sambutan dingin dalam pertemuan G20 bulan depan. Dan yang menjadi alasan memburuknya hubungan kedua negara ini adalah persetujuan Park untuk menempatkan antirudal dari Amerika di tanah Korea Selatan.

Meskipun Korea Selatan menyebutkan bahwa sistem antirudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) bertujuan untuk menangkal rudal dan nuklir Korea Utara, China merespon dengan kemarahan dan mengatakan sistem tersebut bisa saja menyerang negaranya. Rusia juga menentang penempatan sistem antirudal tersebut di Asia.

Ketegangan tersebut berpotensi menyurutkan jumlah wisatawan China ke Korea Selatan bahkan rasa kagum atas music K-Pop khas Korea Selatan. Korea Selatan bisa jadi semakin dekat dengan Amerika begitu pula Jepang, sementara China sepertinya berpotensi untuk menjadi lebih akrab dengan Korea Utara.

Menteri Luar Negeri China Wang yi mendeskripsikan rencana penempatan THAAD tersebut sebagai sebuah hal yang sangat tidak strategis dengan menggaris bawahi persepsi China bahwa penempatan THAAD tersebut merupakan bagian dari rencana Amerika untuk  mengekang China.

Wang Yi juga mengatakan radar THAAD yang kuat menjadi ancaman untuk keamanan negaranya.

“Sistem THAAD sangat berlebihan bagi Selat Korea. Sistem tersebut akan secara langsung membahayakan keamanan China dan mengganggu keseimbangan regional,” kata juru bicara kedutaan China di DC Zhu Haiquan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper