Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Perhotelan di Makassar Mulai Bergairah

Industri perhotelan di Kota Makassar diyakini bakal kembali mengggeliat seiring dengan pengoperasian sejumlah hotel dengan klasifikasi bintang pada semester kedua tahun ini.
Ilustrasi hotel/btravindonesia.com
Ilustrasi hotel/btravindonesia.com
Bisnis.com, MAKASSAR - Industri perhotelan di Kota Makassar diyakini bakal kembali mengggeliat seiring dengan pengoperasian sejumlah hotel dengan klasifikasi bintang pada semester kedua tahun ini.
 
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel, Anggiat Sinaga, mengatakan langkah ekspansi pelaku industri perhotelan tersebut sejalan dengan grafik tingkat okupansi yang cendrung membaik pada paruh pertama 2016.
 
Menurutnya, enam bulan pertama tahun ini menjadi periode pemulihan industri setelah pada sepanjang 2015 mengalami perlambatan lantaran perlambatan ekonomi hingga kebijakan pemerintah.
 
"Sudah ada peningkatan meski tidak terlalu signifikan, tetapi ini sudah lebih dari cukup menggairahkan kembali perhotelan di Makassar khususnya," papar Anggiat, Kamis (4/8/2016).
 
Sebagai indikator, lanjutnya, momentum pemulihan industri perhotelan di Sulsel terkhusus di Makassar ditandai dengan pengoperasian sejulah hotel berklasifikasi berbintang.
 
Sejauh ini, sejumlah hotel berbintang yang mulai beroperasi pada tahun ini diantaranya The Rinra, Gammara Hotel, Melia Hotel yang merupakan hotel bintang empat, kemudian Whizprime dan Demelia Hotel yang merupakan hotel berklasifikasi bintang tiga.
 
Menurut Anggiat, asosiasi mencatat sedikitnya 15 hotel secara kumulatif mulai beroperasi pada tahun ini dengan kapasitas keseluruhan mencapai sekitar 2.000 kamar.
 
Di sisi lain, sinergi antara industri dan pemerintah serta stakeholder lainnya diharapkan mampu lebih intensif dengan berorientasi menggenjot angka kunjungan di Makassar dalam kerangka memacu sektor pariwisata.
 
"Karena tidak hanya berpengaruh pada perhotelan saja, tetapi sektor lainnya akan ikut merasakan secara simulta," katanya.
 
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel mencatat tingkat keterisian kamar atau okupansi hotel secara rerata untuk seluruh klasifikasi bintang di Makassar berada pada level 40,4% hingga akhir semester pertama tahun ini.
 
Hotel dengan berklasifikasi bintang empat plus menjadi segmen dengan tingkat okupansi paling tinggi di level 61,86%, sedangkan hotel bintang tiga di Makassar pada periode yang sama 53,50% lebih baik dibandingkan dengan hotel bintang empat dengan okupansi 46,13%.
 
Sementara itu, untuk hotel dengan klasifikasi bintang satu dan bintang dua hanya mampu menorehkan tingkat okupansi masing-masing 19,53% dan 17,22% hingga akhir paruh pertama tahun ini.
 
Menurut Kepala BPS Sulsel Nursam Salam, tingginya tingkat okupansi hotel berbintang tiga hingga empat plus itu ditunjang oleh banyaknya kegiatan MICE yang diselenggarakan di Makassar oleh instansi pemerintah maupun korporasi swasta.
 
"Apalagi sebagian besar hotel di Makassar itu menawarkan fasilitas MICE yang relatif representatif. Tetapi memang terkonsentrasi pada hotel bintang tiga ke atas, peserta MICE dan wisatawan juga," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper