Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Jawaban Rusia Atas Undangan Spionase dari Trump

Rusia meminta Amerika Serikat pada Kamis (28/7/2016) untuk mencari kebenaran terkait skandal peretasan yang melibatkan sejumlah email dari Partai Demokrat dan menolak permintaan Trump dalam komentar sarkasmenya agar Rusia menggali lebih dalam email Hillary Clinton yang dinyatakan hilang.
Donald Trump/Reuters
Donald Trump/Reuters

Kabar24.com,JAKARTA— Rusia meminta Amerika Serikat pada Kamis (28/7/2016) untuk mencari kebenaran terkait skandal peretasan yang melibatkan sejumlah email dari Partai Demokrat dan menolak permintaan Trump dalam komentar sarkasmenya agar Rusia menggali lebih dalam email Hillary Clinton yang dinyatakan hilang.

Trump sebelumnya meminta Rusia untuk menggali puluhan ribu email dari Clinton sewaktu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri AS.

Dia menyebutkan hal ini setelah Presiden Barack Obama menyatakan kemungkinan Rusia akan mencoba mempengaruhi pemilihan umum Amerika pada 8 November nanti setelah sejumlah email dari Komite Nasional Demokrat (DNC) bocor ke publik dan para ahli menuding peretas Rusia berada di balik hal ini.

Dugaan keterlibatan Rusia membuat gusar negara tersebut yang menolak tuduhan ini dan menuduh balik politikus Amerika mencoba menerapkan gaya Perang Dingin membuat warga Amerika merasa takut dengan cara mengarang cerita guna menyukseskan pemilihan.

Presiden Vladimir Putin sendiri disebut mencoba untuk memberi kesan bahwa dia tidak memihak kepada satupun calon presiden Amerika berikutnya kendati sempat menyebut bahwa Trump sangat bertalenta. Sementara itu, televisi pemerintah Rusia cenderung memihak pada Trump dibanding Clinton.

Sementara itu, juru bicara Pemerintahan Rusia Dmitry Peskov mengatakan tuduhan ikut campurnya Rusia dalam peretasan email merupakan kebodohan total dan dimotivasi oleh sentimen anti Rusia. Dia menolak perkataan sarkasme Trump agar Rusia menggali email Clinton.

 “Mengenai email ini, ini bukan urusan kami. Kami tidak pernah mengusik urusan negara lain dan sangat tidak menyukai ketika orang mencoba mengusik urusan kami. Amerika perlu mencari sendiri kebenaran terkait email ini” katanya.

Sementara itu, Trump yang berulang kali menginginkan hubungan lebih baik dengan Rusia jika dia memenangkan pemilu juga mengatakan dia akan mempertimbangkan klaim atas Crimea sebagai bagian dari Rusia.

Namun, Peskov mengatakan negaranya tidak akan berubah pendapat hanya karena komentar tersebut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper