Kabar24.com, JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mengatakan pihaknya tengah memantau dan mengkaji permainan Pokemon GO yang tengah populer di Indonesia.
"Saya sudah telepon unit pelayanan saya yang biasa mengkaji hal ini (video game) agar tahu kira-kira efek ke depannya seperti apa," ujarnya saat dicegat awak media di kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (22/7/2016).
Sebagaimana diketahui, Pokemon GO adalah game berbasis GPS dan augmented reality yang digarap Niantic, pengembang game yang berbasis di San Francisco. Model permainan ini menyerupai game Pokemon di konsol dan gaming handheld, di mana pemain mencari Pokemon, melatihnya, dan kemudian mengadunya dengan Pokemon lain.
Nah, sejak game itu menjadi tren di berbagai kalangan, mulai banyak muncul kasus atau larangan. Ada ketakutan permainan ini membuat orang lupa waktu, tidak bersosialisasi, ataupun tidak peka terhadap keadaan sekeliling karena mata terlalu fokus pada layar gawai.
Menurut Yohana, efek Pokemon GO belum tentu sama dengan game-game yang lain. Dengan kata lain, belum tentu buruk ataupun baik. Sebab, kandungan tiap game berbeda.
Untuk kajian Pokemon GO, Yohana berkata unit pelayanannya akan melakukan "pembedahan" atau penyortiran lebih dulu terhadap elemen atau efek dari game yang belum resmi diluncurkan di Indonesia itu. Apabila ada unsur pendidikan terhadap anak, bisa jadi game itu adalah game yang positif.
"Perihal output, kami akan berhubungan dengan menteri-menteri lain yang berkaitan dulu, seperti Mendiknas," ujarnya.