Kabar24.com, BANDUNG--Manila Water bakal memulai proyek percontohan aktivitas untuk mengurangi tingkat kebocoran pada sistem penyediaan air minum (SPAM) di Kota Bandung Jawa Barat.
Proyek tersebut didasarkan atas kerja sama Pemerintah Kota Bandung melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening dengan Manila Water--perusahaan air minum Filipina--pada November tahun lalu.
Pieter Tobing, Country Head Manila Water mengatakan kerja sama antara Manila Water dengan PDAM Tirtawening bertujuan untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman dan teknologi dalam upaya mengurangi tingkat kebocoran penyaluran air bersih PAM kepada pelanggan.
Adapun bentuk kegiatan yang akan dilakukan Manila Water yakni membuat dokumen pre-feasibility study (Pra-Study Kelayakan) sebagai persiapan pembuatan dokumen study kelayakan (Feasibility Study) dan pilot project district meter area (DMA), membuat dokumen full feasibility study tentang suplai air, perluasan jaringan dan air limbah, serta melaksanakan proyek percontohan penanggulangan kebocoran air di suatu area percontohan.
"Proyek ini akan dilakukan selama 12 bulan. Kami akan mengambil sampel wilayah di RW 09 Kelurahan Gumuruh Kecamatan Batununggal untuk menjadi proyek percontohan," ujarnya di Bandung, Jumat (22/7).
Dengan PDAM, pihaknya akan melakukan pengukuran awal untuk mengetahui seberapa banyak air yang saat ini bocor di jaringan pipa distribusi dengan penerapan teknologi untuk mencari sumber-sumber kebocoroan tersebut.
"Selanjutnya, akan diikuti dengan tindakan-tindakan perbaikan yang perlu dilakukan untuk memperbaiki kebocoran-kebocoran tersebut," katanya.
Dengan langkah tersebut, katanya, akan diperoleh manfaat antara lain mampu melokalisasi area kebocoran, ampu menemukan kebocoran di area yang lebih kecil, serta mampu memperbaiki kebocoran yang tersembunyi.
"Adapun manfaat lebih besarnya, apabila kebocoran bisa dikurangi maka jumlah air yang bisa diterima pelanggan lebih banyak dan tekanan lebih kencang," ujarnya.
Selain meminimalkan kebocoran, Manila Water akan membantu PDAM Tirtawening mempelajari kemungkingan pengembangkan sumber air baru. "Dengan dikembangkannya sumber air baru maka diharapkan sumber ini dapat dimanfaatkan untuk memberi tambahan suplai air ke daerah pelayanan PDAM Tirtawening di Kota Bandung," katanya.
Selain itu, ujarnya, dengan langkah pengurangan kebocoran di Kota Bandung sebenarnya masih dimanfaatkan untuk menyalurkan air ke daerah yang belum teraliri SPAM.
"Di Manila saja tidak ada penambahan dari sumber air baru tapi mengurangi tingkat kebocoran yang asalnya 63% menjadi 11% masih bisa dimanfaatkan ke daerah yang belum teraliri," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
