Kabar24.com, BANDUNG - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan, warga Prancis bernama Romain Pierre menerobos markas Komando Distrik Militer 0614 Cirebon demi bisa bermain game Pokemon Go.
Menurut dia, Romain nekat melompati portal demi memburu karakter Pokemon di area markas militer tersebut. Peristiwa itu, kata dia, terjadi pada Minggu (17/6/2016) malam, sekitar pukul 23.00. Atas tindakannya itu, pria berusia 27 tahun tadi harus berurusan dengan polisi.
"WNA tersebut menggunakan celana warna hitam, sepatu sport warna merah dan kaos merah muda saat masuk area Kodim. Setelah dipanggil, orang asing tersebut lari ke arah depan pos penjagaan kemudian lompat portal pintu masuk Kodim," ujar Yusri melalui pesan singkat, Selasa (19/7/2016).
Yusri menuturkan, Romain datang ke Cirebon untuk keperluan bisnis. Dia dan perusahaanya, Sanafi, sedang melakukan survei di wilayah Cirebon. Saat ditangkap, Romain mengaku sedang jogging malam sambil bermain Pokemon Go.
"Warga asing tersebut sedang nginap di Hotel Aston jalan Bypass Kabupaten Cirebon bersama teman-temannya dalam keperluan meeting bisnis Perusahaan Sanafi untuk survei lokasi," ujar Yusri.
Yusri menambahkan, Romain dibebaskan setelah sempat diperiksa oleh anggota Kodim dan polisi. Sekitar pukul 02.00 WIB.
Dijelaskan, ketua rombongan di Aston Hotel datang untuk menjemput yang bersangkutan dengan membawa dokumen WNA tersebut.
"Setelah didata, akhirnya WNA itu dibawa kembali ke Hotel Aston," ujar Yusri.
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer III Siliwangi Kolonel Arh Muhammad Desy Arianto mengatakan, kejadian tersebut jangan sampai terulang di markas satuan TNI di wilayah Jawa Barat dan Banten.
"Seluruh instansi militer dan Markas TNI di wilayah Jawa Barat-Banten dilarang untuk dimasuki oleh orang-orang yang tidak berkepentingan dengan tujuan game Pokemon atau game apapun," kata Desy.
Menurutnya, anggota TNI harus waspada terhadap para pengguna game Pokemon Go, karena bisa jadi permainan tersebut dimanfaatkan oleh segelintir orang yang ingin membongkar rahasia kekuatan bangsa Indonesia.
"Kami harus waspada bisa jadi permainan ini dijadikan sebagai salah satu alasan bagi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mengetahui rahasia kekuatan bangsa ini," katanya.