Kabar24.com, JAKARTA – Setelah dilantik menjadi Kapolri, Jenderal Tito Karnavian menyatakan pemburuan kelompok teroris di Poso yang dipimpin oleh Santoso tetap menjadi target utama.
Tito mengatakan pihaknya akan meningkatkan operasi yang selama ini berjalan untuk menangkap kelompok tersebut, baik dalam keadaan hidup maupun mati.
“Penangkapan Santoso ini masalah medan, nanti akan tetap kita tingkatkan operasi ini sampai selesai, baik yang bersangkutan tertangkap, hidup atau mati, atau dengan cara soft,” katanya usai dilantik di Istana Negara, Rabu (13/7/2016).
Saat ini, Tito mengklaim perburuan kelompok teroris yang telah dilakukan saat dirinya didapuk menjadi kepala BNPT tidak bisa dikatakan gagal.
Dia mengklaim bahwa dari 47 anggota kelompok teroris itu, saat ini tersisa 21 yang masih melanjutkan perlawanan kepada polisi.
“Dulu mereka memegang inisiatif penyerangan. Sekarang semenjak adanya operasi camar, tinombala, tidak ada lagi serangan ke masyarakat, yang ada adalah mereka sekarang tertekan,” jelasnya.
Tito mengatakan belum mengantongi nama kandidat yang akan diusulkan untuk menggantikan dirinya sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Kendati demikian, dia mengatakan telah membicarakan dengan perwira tinggi di kepolisian terkait nama yang dinilai kompeten untuk memberantas terorisme, yang saat ini menjadi sorotan utama masalah keamanan di global.
Saat ini, Tito masih merangkap jabatan sebagai Kapolri dan juga Kepala BNPT. Adapun, dia mengatakan tiga nama kandidat rencananya akan diajukan pada minggu depan.
“Saya mengharapkan secepat mungkin, dan minggu depan sudah bisa mengajukan namanya,” katanya.
Di tempat yang sama, mantan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan bahwa pengejaran Santoso masih belum optimal sampai saat ini.
“Dalam target kita kan Santoso tertangkap, kalau belum tertangkap ya berarti belum optimal,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
