Bisnis.com, Samarinda – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Juni 2016 mengalami inflasi sebesar 1,10%.
Sampai bulan Juni 2016, inflasi kalender sebesar 1,51% dan inflasi Kaltim year on year sebesar 4,37%. Kelompok transportasi dan komunikasi merupakan kelompok pengeluaran yang tertinggi alami kenaikan indeks harga di Kaltim.
“Disusul, kelompok bahan makanan alami inflasi 2,70% dan kelompok bahan makanan alami inflasi 1,90%. Sedangkan, kelompok kesehatan dan kelompok makanan jadi, minuman rokok dan tembakau masing-masing alami inflasi 0,89% dan 0,88%,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, M Habibullah, Jumat (1/7/2016).
Jika dirinci menurut kota, pada Juni 2016, kota Samarinda mengalami inflasi 0,61% dan Balikpapan alami inflasi 0,61%. Sampai dengan bulan Juni 2016 inflasi tahun kalender kota Samarinda sebesar 1,36% dan Balikpapan sebesar 1,72%.
Dikatakan M Habibullah, komoditi dengan andil terbesar inflasi bulan Juni 2016 kota Samarinda disumbang oleh daging ayam ras, gula pasir, angkutan udara, kacang panjang dan telur ayam ras. Sedangkan, di kota Balikpapan, inflasi disumbang angkutan udara, kacang panjang, gula pasir, kangkung dan daging ayam ras.
“Adapun komoditi memberi andil negatif inflasi kota Samarinda yaitu bawang merah, cabe rawit, semen, gabus dan jagung manis. Sedangkan, di kota Balikpapan, komoditi memberi andil negatif inflasi yaitu tomat sayur, ikan layang, bawang merah, ikan bandeng dan ikan bolu,” kata M Habibullah.