Bisnis.com, PEKANBARU – Untuk memastikan uang kartal yang beredar di masyarakat berada dalam kondisi baik dan layak, Bank Indonesia melakukan penarikan dan pemusnahan uang tidak layak edar setiap bulannya.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Riau Ismet Inono mengatakan rata-rata setiap bulannya, sekitar Rp200 miliar uang kartal di daerah itu dimusnahkan.
“Rata-rata di atas Rp200 miliar tiap bulan kami musnahkan, data triwulan I/2016 ini kami musnahkan hingga Rp750 miliar uang tidak layak edar,” katanya kepada Bisnis, Kamis (30/6/2016).
Beberapa parameter uang tidak layak edar menurut versi Bank Indonesia kata Ismet yaitu uang kertas yang distaples, uang kertas yang robek walaupun sedikit.
Selanjutnya yaitu uang kertas yang mengandung coretan, tulisan, hingga catatan yang tidak sesuai dengan uang resmi dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
Untuk mengurangi pemusnahan uang tidak layak edar ini, Bank Indonesia mengimbau masyarakat agar tidak melakukan upaya perusakan atau tindakan yang membuat uang kertas Rupiah tidak layak edar.
“Seperti dapat uang kertas ribuan itu mengumpulkannya jangan sampai distaples, lalu jangan dicoret atau menyimpannya tidak hati-hati hingga menyebabkan sobek sebagian atau keseluruhan,” katanya.
Adapun Bank Indonesia juga melakukan penukaran uang baru dalam momen Ramadan dan Lebaran, sebagai upaya memudahkan masyarakat mendapatkan uang kertas pecahan kecil yang kian dibutuhkan pada momen tersebut.