Kabar24.com,MALANG — Ruas jalan Lawang-Singosari dan Malang-Blitar, Jatim, rawan kecelakaan, sehingga perlu menjadi perhatian pemudik maupun balik yang menggunakan ruas jalan tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kab. Malang Abdul Rachman Firdaus mengatakan ruas Jl-Singosari yang rawan kecelakaan terutama di Jl DR Cipto Lawang km 70 - 71 dan Jl. Raya Songsong Singosari 75 – 76, sedangkan pada ruas Malang-Blitar, yakni Jl. Raya Genengan Pakisaji 97 – 98, dan Jl. Raya Pepen 101 – 102.
“Penyebabnya arus lalin padat, cenderung berbalik arah pada penggalan median, jarak pandang kurang, dan lebar jalan juga kurang,” ujarnya di Malang, Selasa (28/6/2016).
Selain ruas jalan rawan kecelakaan, ada juga ruas yang rawan longsor, yakni di ruas Pujon – Ngantang, yakni Jl. Ry. Ngeprih Pujon 19-20 (mlg-pare), Jl. Raya Mulyorejo Ngantang 28 – 29 (mlg-pare), dan Jl. Desa Jambok Ngantang 33-34 (MLG-PARE).
Di ruas jalan Dampit – Lumajang, yakni di Jl. Desa Ampelgading 68-69 (mlg-Lumajang), Jl. Desa Tirtoyudo 57 – 59 (mlg-Lumajang), Turen – Sendangbiru di
Jl. Desa Druju (pletes) 45-47 (mlg-sendangbiru), Jl. Desa Sitiharjo 61-62 (MLG-Sendangbiru), pada ruas Kepanjen - Pagak di Jl. Desa Gunung geger dan Pandanrejo Pagak.
Di ruas jalan-jalan tanah atau bahu jalan sering longsor saat hujan. Tebing juga rawan longsor saat hujan.
Khusus di ruas Kepanjen – Pagak, rawan longsor dipicu lokasi yang merupakan pegunungan kapur.
Selain longsor, kata dia, ruas Lawang – Singosari di depan Pegadaian Lawang 70-71 (SBY - MLG), serta di ruas jalan Malang– Sumberpucung, yakni Jl. Raya Kebonagung 95 (SBY - BLT) dan Jl. Raya Ngebruk 113-114 (SBY - BLT) merupakjan daerah rawan banjir.
Saat hujan lebat, biasanya drainase atau gorong-gorong tersumbat sehingga luapan air menggenangi dataran tinggi.
Yang juga perlu diwaspadai, kawasan-kawasan yang rawan macet. Ruas jalan yang rawan macet di daerah Kab. Malang, yakni di Jl Raya Thamrin 70-71 (SBY-MLG) dan Jl Raya Singosari 77-78 (SBY-MLG) yang disebabkan pasar tumbah, volume lalu-lintas tinggi, serta adanya praktik parkir di badan jalan.
Sedangkan di ruas jalan Malanhg-Batu berada di Jl Raya Sengkaling, Kec. Dau Kab. Malang 09-10 (MLG-PUJON) juga macet karena merupakan lokasi wisata, volume lalu-lintas tinggi, dan praktik parkir di badan jalan.
Ruas jalan Pakisaji-Kepanjen berrada di Jl A. Yani 107-108 (SBY-BLT) karena pasar tumpah, volume lalu-lintas tinggi, parekir di badsan jhalan, serta menyeberang tidak pada tempatnya.
Selain itu di Jl Talangagung 110-111 (SBY-BLT) karena arus lalu-lkintas padat, ketinggihan bahu jalan tidak rata dengan badan jalan.
“Puncak arus mudik diperkirakan 2-3 Juli, sedangkan puncak arus balik pada 9-10 Juli,” ujarnya