Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Keluar Dari Uni Eropa, Pengaruh Global Inggris Berpotensi Surut

Sebuah media berpengaruh di China pada Kamis (23/6/2016) mengingatkan Inggris akan kehilangan pengaruhnya secara global jika akhirnya memilih meninggalkan Uni Eropa dan menyebut negara Ratu Elizabeth tersebut sedang memainkan sebuah permainan politik yang berisiko.
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Bisnis.com,BEIJING—Sebuah media berpengaruh di China pada Kamis (23/6/2016) mengingatkan Inggris akan kehilangan pengaruhnya secara global jika akhirnya memilih meninggalkan Uni Eropa dan menyebut negara Ratu Elizabeth tersebut sedang memainkan sebuah permainan politik yang berisiko.

Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan antara China dan Ingris terlihat membaik termasuk hubungan ekonomi yang disebut sebagai masa keemasan oleh kedua negara.

Pemerintah China belum mengungkapkan pendapatnya mengenai referendum pada Kamis (23/6/2016) karena menganggap hal itu sebagai isu internal.

Namun, sejumlah sumber dimplomatik menyebutkan China telah memberi sinyal dukungan agar Inggris tetap menjadi bagian dari Uni Eropa Oktober lalu oleh Presiden Xi Jinping dan ditegaskan kembali oleh Menteri Luar Negeri Wang Yi bulan lalu.

Global Times, sebuah majalah dengan sirkulasi yang luas dan dipublikasikan oleh surat kabar Partai Komunis China, People Daily, mengatakan pemilihan oleh Uni Eropa  dan referendum kemerdekaan Skotlandia pada 2014 telah membuat Inggris tampak sebagai sumber ketidakpastian terbesar di Eropa.

“Inggris terlihat seperti sedang tersesat, ini membuat khawatir Eropa dan Dunia. Sudah jelas bahwa menjadi bagian dari Uni Eropa sangat penting bagi Inggris sama seperti jaminan pasar. Keluar dari blok ini akan sangat beresiko secara politik,” kata harian tersebut baik yang berbahasa China dan Inggris seperti dikutip dari Reuters, Kamis (23/6/2016).

Harian tersebut juga menambahkan Inggris akan kehilangan hubungan spesial dengan Uni Eropa. Dalam hal ini, hubungan spesial dengan Amerika akan menjadi lebih penting tetapi hal ini tidak akan berarti sama pentingnya bagi Amerika.

”Permainan berisiko Inggris ini tidak seharusnya ditiru,” sebut harian tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper