Bisnis.com,JAKARTA— Seorang diplomat Korea Utara bagian dari ‘diskusi enam pihak’ yang bertujuan untuk mengakhiri program nuklir di negara komunis tersebut akan tiba di China pada (Senin (20/6/2016) di mana dia akan menghadiri sebuah forum. Utusan nuklir AS juga akan ambil bagian dalam acara tersebut.
Jika diplomat Korea Utara benar-benar ikut dalam diskusi, hal ini akan menjadi pertemuan yang jarang terjadi antara para ahli dari enam negara. Beberapa minggu sebelumnya, Presiden China Xi Jinping juga mengatakan akan hadir.
Korea Utara yang terisolasi mengadakan uji nuklir keempatnya pada January lalu. Pihaknya juga meluncurkan roket jarak jauh sebagai bentuk pembangkangan atas resolusi PBB yang memicu Lembaga Keamanan PBB untuk menjatuhkan sanksi baru.
China merupakan satu-satunya sekutu Korea Utara. Namun, negara tersebut juga dibuat marah atas program nuklir dan misil Korea Utara. China pada April menyebutkan pihaknya ingin agar diskusi enam pihak yang terhenti sejak 2008 dilanjutkan kembali.
Menurut Korea Selatan, Diplomat Korea Utara Choe Son Hui merupakan Wakil Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Korea Utara untuk Hubungan dengan AS.
Kyodo, Lembaga Pemberitaan Jepang menyebutkan Choe diisukan menghadiri Dialog Tertutup Northeast Asia Cooperation di Beijing yang diselenggarakan oleh Institute on Global Conflict and Cooperation at The University of California San Diego.
Dialog tahunan tersebut merupakan konferensi multilateral informal yang dihadiri oleh para pejabat negara negara dan akademisi dari Amerika, Korea Selatan, Jepang, dan China, lima negara yang terlibat dalam diskusi enam pihak (six-party talks) bersama dengan Korea Utara.
Departemen Luar Negeri Amerika minggu lalu mengatakan bahwa Utusan Nuklir Sung Kim akan menghadiri forum di Beijing. Kyodo menyebutkan Jepang mungkin akan mengirimkan negosiator nuklir handalnya.
Masih belum jelas apakah Choe akan melakukan pertemuan terpisah dengan Kim atau pejabat dari negara lain.
Kunjungan Choe dilakukan setelah diplomat Ri Su Yong, salah satu pejabat tinggi Korea Utara, mengunjungi China dan mengadakan pertemuan yang jarang terjadi dengan Xi.