Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Awas, Konsumsi Minuman Panas Bisa Picu Kanker

The International Agency for Research on Cancer (IARC), lembaga peneitian kanker internasional mengemukakan bahwa meminum air dengan suhu yang sangat tinggi, sekitar 65 derajat celcius atau lebih berpotensi menimbulkan kanker.
teh hijau/boldsky.com
teh hijau/boldsky.com

Bisnis.com,LONDON— The International Agency for Research on Cancer (IARC), lembaga peneitian kanker internasional mengemukakan bahwa meminum air dengan suhu yang sangat tinggi, sekitar 65 derajat celcius atau lebih berpotensi menimbulkan kanker.

Pada Rabu (15/6/2016) seperti dikutip dari Reuters, lembaga penelitian tersebut mengumumkan kajian terakhirnya yang menyebutkan tidak ada bukti konklusif yang menunjukkan bahwa meminum kopi bisa memicu kanker. Bahkan, meminum kopi, berdasarkan beberapa studi, bisa menurunkan resiko kanker jenis tertentu.

Tahun lalu IARC menyebutkan bahwa daging olahan bisa menyebabkan kanker. IARC sampai pada kesimpulan ini setelah melakukan lebih dari 1.000 kajian ilmiah pada manusia dan hewan. IARC juga menyebut kopi sebagai zat karsiogenik. Namun, tidak ada bukti cukup yang mengarah pada hal ini.

Dengan demikian, pada perkembangan terkahir, kopi dinyatakan tidak termasuk sebagai zat karsiogenik. Namun, meminum kopi dan cairan lainnya termasuk air, dan teh pada suhu 65 derajat celcius atau lebih berpotensi menimbulkan kanker.

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan IARC melalui beberapa percobaan menggunakan tikus, cairan dengan suhu tinggi, termasuk air, bisa meningkatkan perkembangan tumor.

Juru bicara WHO di Jenewa, Gregory Hartl menyebutkan evaluasi yang dilakukan atas minuman bersuhu tinggi masih belum memiliki bukti yang cukup terhadap manusia. Untuk itu, diperlukan penelitian lebih lanjut.

“Kami hanya mengingatkan, berhati-hatilah, dinginkan [minuman] terlebih dahulu [sebelum dikonsumsi],” katanya.

 

Dia menekankan WHO Menyarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper