Bisnis.com,JAKARTA - China mengingatkan Amerika Serikat agar memegang janjinya untuk tidak mendukung aksi seperatis menjelang kunjungan presiden baru Taiwan ke negari Paman Sam dan kemungkinan adanya pertemuan dengan Dalai lama dan Presiden Barack Obama.
Taiwan dan Tibet merupakan bagian dari isu politik sensitif di China.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lu Kang mengatakan bahwa isu tersebut terkait kebijakan One China Policy, prinsip diplomatik dasar yang mengacu pada kepemilikan China atas Tibet dan Taiwan sebagai bagian dari negara tersebut.
“Saya dengan sepenuhnya bertanggung jawab memberitahu anda bahwa pemerintah Amerika Serikat telah membuat janji untuk penegakan Once China Policy,” kata Lu seperti dikutip dari Reuters, Selasa (14/6/2016).
Menurut Wakil Menteri Luar Negeri Taiwan Javier Ching-san Hou, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen akan singgah di Miami dalam perjalanannya ke Panama, salah satu sekutu negara tersebut, untuk menghadiri upacara perluasan Terusan Panama. Dia juga akan singgah di Los Angeles sebelum kembali ke Taiwan.
Dalam perjalanannya yang akan berlangsung pada 24 Juni hingga 2 Juli, Tsai juga akan mengunjungi Paraguay. Perjalanan ke luar negeri saat ini sangat sensitif bagi para pemimpin Taiwan setelah mencuatnya kemarahan China.
China mencurigai Tsai yang secara resmi menjabat sebagai Presiden Taiwan bulan lalu karena Tsai juga merupakan pemimpin partai Democratic Progressive Party yang pro kemerdekaan. Lu mengklaim bahwa Amerika menentang kemerdekaan Taiwan.