Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UANG PALSU: Jelang Lebaran, Peredarannya Makin Mengkhawatirkan

Bank Indonesia (BI) Perwakilan di Provinsi Kalimantan Timur mengimbau masyarakat menukarkan uang pecahan kecil ke tempat yang resmi ditunjuk yakni perbankan.
Tumpukan uang palsu disita Bareskrim Polri, Senin (7/12/2015). Uang tersebut diduga akan diedarkan menjelang pilkada serentak pada Rabu (9/12/2015)./Bisnis-Miftahul Khoer
Tumpukan uang palsu disita Bareskrim Polri, Senin (7/12/2015). Uang tersebut diduga akan diedarkan menjelang pilkada serentak pada Rabu (9/12/2015)./Bisnis-Miftahul Khoer

Kabar24.com, SAMARINDA - Bank Indonesia (BI) Perwakilan di Provinsi Kalimantan Timur mengimbau masyarakat menukarkan uang pecahan kecil ke tempat yang resmi ditunjuk yakni perbankan.

Hal ini untuk mencegah terjadinya peredaran uang palsu yang akan meningkat pada momen jelang hari raya lebaran.

“Sejak tahun 2013 hingga tahun 2016 bulan Mei peredaran uang palsu terus meningkat. Banyak oknum yang akan memanfaatkan momentum hari lebaran untuk mengedarkan uang palsu,” kata Kepala Kantor Perwakilan BI Kaltim, Mawardi B.H Ritonga di sela-sela acara buka puasa bersama, Kamis (9/6/2016).

Data BI Kaltim menyebutkan, jumlah peredaran uang palsu ditemukan mencapai 539 lembar tahun 2013. Kemudian, meningkat 641 lembar tahun 2014 dan 826 lembar pada tahun 2014. Lalu, sampai bulan Mei 2016 mencapai 563 lembar.

“Perkiraan peredaran uang palsu sampai akhir tahun 2016 ini bisa meningkat dua kali lipat dibanding tahun 2013 lalu. Uang yang banyak dipalsukan pecahan besar yaitu Rp 100 ribu disusul Rp 50 ribu,” kata Mawardi.

Lebih lanjut, Mawardi menjelaskan pencegahan uang palsu kini Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan agar setiap bank bersama-sama menjalankan peran sebagai tempat penukaran uang yang resmi.

“Berbeda tahun sebelumnya, masyarakat datang ke kantor Bank Indonesia tukarkan uang pecahan kecil. Maka, tahun ini, kebijakan kami ada perubahan mendorong peran perbankan ditingkatkan untuk menjalankan pelayanan penukaran uang dan kita ingin masyarakat terlayani dengan baik,” ujarnya.

Selain membuka layanan penukaran uang di loket perbankan, BI Kaltim khususnya di Samarinda pada bulan Ramadan kali ini juga melakukan pembukaan layanan penukaran uang bersama sebanyak 13 kali di tujuh titik pusat kota. BI Kaltim membuka loket bekerjasama dengan bank swasta dan BUMN.

Proyeksi kebutuhan uang kartal perbankan atau outflow untuk Ramadan atau Juni 2016 ini di Kaltim sebesar Rp 3.089 miliar atau mengalami kenaikan 18% dari realisasi outflow Ramadan tahun 2015 yaitu sebesar 2.536 miliar. Kenaikan ini termasuk adanya pemenuhan pengiriman layanan kas titipan Kantor Perwakilan BI kaltim di 3 tempat.

“Tiga tempat itu yaitu kas titipan Sangatta (Bank Pengelola BPD Cabang Sangatta), Kas titipan Berau (Bank Pengelola BPD Cabang Berau) dan kas titipan Tanjung Selor (Bank Pengelola BPD Cabang Tanjung Selor),” kata Mawardi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Yamin
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper