Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cegah Karhutla, Sinar Mas Group Bangun 3.000 Sekat Kanal

Sinar Mas Forestry telah membangun 3.000 sekat kanal atau canal blocking sebagai langkah untuk mengantisipasi menghadapi puncak musim kemarau pada Juli-Sepember 2016 yang berpotensi meningkatkan ancaman kebakaran lahan dan hutan di Riau.
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) berbincang dengan Menko Polhukam Luhut Panjaitan (kiri), Menko PMK Puan Maharani (kedua kiri) Menteri LHK Siti Nurbaya (tengah) dan Direktur Direktorat Zeni Angkatan Darat Brigjen TNI Irwan (kanan) usai menyusuri pematang sekat kanal yang dibangun untuk mencegah terjadinya kebakaran lahan gambut di Pulang Pisau, Kalteng, Sabtu (31/10)./Antara
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) berbincang dengan Menko Polhukam Luhut Panjaitan (kiri), Menko PMK Puan Maharani (kedua kiri) Menteri LHK Siti Nurbaya (tengah) dan Direktur Direktorat Zeni Angkatan Darat Brigjen TNI Irwan (kanan) usai menyusuri pematang sekat kanal yang dibangun untuk mencegah terjadinya kebakaran lahan gambut di Pulang Pisau, Kalteng, Sabtu (31/10)./Antara

Bisnis.com, PEKANBARU—Sinar Mas Forestry telah membangun 3.000 sekat kanal atau canal blocking sebagai langkah untuk mengantisipasi menghadapi puncak musim kemarau pada Juli-Sepember 2016 yang berpotensi meningkatkan ancaman kebakaran lahan dan hutan di Riau.

Forest Fire Protection Departement Head Sinar Mas Forestry Soekrisno mengatakan 3.000 sekat kanal itu tersebar di beberapa kabupaten di Riau di atas lahan konsesi sekitar 700.000 hektare. Pembangunan sekat kanal tersebut juga merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo sebagai upaya mencegah kebakaran lahan dan hutan (karhutla).

“Jumlah sekat kanal kami saat ini mencapai 3.000 yang berfungsi sebagai tata kelola air lahan gambut juga sebagai tempat penampungan air saat musim kemarau,” katanya saat menerima kunjungan wartawan akhir pekan lalu (3/6).

Soekrisno mengatakan puncak musim kemarau tahun ini diperkirakan akan terjadi mulai Juli mendatang. Pihaknya sudah siaga menghadapi ancaman karhutla sejak awal tahun ini. Namun, pasukan dan tim desa Makmur Peduli Api (MPA) akan meningkatkan kesiapan agar lebih agresif saat puncak musim kemarau.

Sinar Mas Group menggandeng warga sekitar konsesi dalam tim desa Makmur Peduli Api. Warga yang dilibatkan sudah mencapai 500 orang di 50 desa. Mereka akan mendapatkan insentif dari perusahaan sebagai ujung tombak pelapor dan penjaga agar lahan dan hutan tidak terbakar.

“Jika dalam setahun warga bisa menjaga lahannya tidak ada kebakaran, mereka akan memperoleh tambahan insentif,” ujarnya.

Soekrisno menambahkan saat ini kelompok usaha Sinar Mas juga tengah melakukan uji coba penggunaan kamera pemantau panas atau CCTV thermal. Kamera akan mendeteksi titik panas dalam radius tertentu sehingga memudahkan tim melakukan deteksi awal jika muncul titik api atau hot spot.

Selain itu, peralatan berat lainnya juga tetap disiagakan selama status darurat. Beberapa helikopter super puma berkapasitas besar juga siap digunakan untuk water bombing jika terjadi kebakaran.

Sinar Mas Grop sendiri tahun ini menganggarkan dana hingga US$20 juta untuk pencegahan karhutla termasuk membangun incident command system (ICS).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper