Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peneliti Belanda Ternyata Pernah Teliti Situs Panji pada 1935

Situs Panji di Kabupaten Kediri ternyata pernah memancing ketertarikan Stutterheim. Peneliti asal Belanda itu sempat mendatangi situs di Kecamatan Grogol itu pada 1935.n
Pintu masuk Museum Majapahit/Ilustrasi-Bisnis.com-Tim Susur Jawa-Sumatra 2015
Pintu masuk Museum Majapahit/Ilustrasi-Bisnis.com-Tim Susur Jawa-Sumatra 2015

Bisnis.com, KEDIRI - Situs Panji di Kabupaten Kediri ternyata pernah memancing ketertarikan Stutterheim. Peneliti asal Belanda itu sempat mendatangi situs di Kecamatan Grogol itu pada 1935.

Siaran pers Pemkab Kediri, Jumat (13/5/2016), menyebutkan Stutterheim datang ke situs tersebut didampingi fotografer bernama Holt. Mereka tiba saat masih terdapat gapura yang berfungsi sebagai pintu masuk dengan tangga atau undakan di bagian tengah.

Stutterheim selama ini dikenal tertarik dan mencurahkan sebagian hidupnya untuk meneliti situs Trowulan yang dahulu merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Majapahit.

"Identifikasi terhadap panil relief di Situs Panji sebenarnya pernah dilakukan oleh Stutterheim yang kemudian dikutip oleh Poerbatjaraka dalam bukunya, Tjerita Pandji dalam Perbandingan. Hasil identifikasinya menyebutkan bahwa relief tersebut merupakan adegan yang diambil dari cerita Panji Kuda Semirang,” jelas Pembina Komunitas Jawa Kuno Sutasoma-Museum Majapahit Aang Pambudi Nugroho dalam siaran pers itu.

Menurut Aang, panil relief situs Panji yang berada di Dusun Sarasehan, Desa Gambyok, Kecamatan Grogol, itu memiliki cerita paling lengkap. Panil itu, lanjutnya, diperkirakan berasal dari abad ke-14-15 Masehi.

Panil relief ini berbentuk balok (empat persegi panjang) dengan gambar tokoh menghadap ke samping atau biasa disebut relief wayang.

Camat Grogol Mochamad Imron mengatakan keberadaan situs Panji menandakan adanya peradaban manusia di Desa Gambyok. “Ini bisa dijadikan tempat wisata edukasi yang bisa menambah pengetahuan para siswa-siswi akan sejarah," ujar Imron.

Sementara itu, Kepala Desa Gambyok Suroto menggagas pembangunan museum. “Karena situs Panji di Desa Gambyok ini adalah peninggalan asli yang masih utuh. Saat ini kami juga masih mengumpulkan benda-benda peninggalan lain yang tersebar di Desa Gambyok, seperti kendi dan kitab," tutur Suroto.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper