Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krisis Laut China Selatan: Militer China Usir Kapal Perang AS

Pergerakan kapal perang AS ke wilayah Laut China Selatan kemarin dibalas oleh pihak militer China dengan mengirim kapal perang untuk mengusir kapal tersebut meski tidak terjadi insiden.
Foto aerial dari pesawat militer Filipina memperlihatkan bagaimana China melakukan reklamasi di pulau karang di kawasan Kepulauan Spratly di Laut China Selatan yang letaknya berada di sebelah Barat Palawan, Filipina (11/5/2015)./Reuters- Ritchie B. Tongo
Foto aerial dari pesawat militer Filipina memperlihatkan bagaimana China melakukan reklamasi di pulau karang di kawasan Kepulauan Spratly di Laut China Selatan yang letaknya berada di sebelah Barat Palawan, Filipina (11/5/2015)./Reuters- Ritchie B. Tongo

Kabar24.com, JAKARTA - Pergerakan kapal perang AS ke wilayah Laut China Selatan kemarin dibalas oleh pihak militer China dengan mengirim kapal perang untuk mengusir kapal tersebut meski tidak terjadi insiden.

Sebelumnya, kapal AS yang dilengkapi peluru kendali bergerak masuk hingga 12 mil laut ke wilayah yang diklaim China. Kapal tersebut menyasar sebuah lapangan udara yang dibangun China di atas pulau karang.

Berdasarkan Konvensi PBB soal Hukum Laut, batas pergerakan kapal hingga 12 mil laut ke satu wilayah diperbolehkan karena masuk dalam kategori perairan internasional.

Sebelum mengarah ke Laut China Selatan, kapal perang AS USS William P. Lawrence transit di Laut Filipina pada awal tahun ini.

Sejumlah kapal China memberikan peringatan puluhan kali kepada kapal AS lewat radio, menurut pejabat AS sebagaimana dikutip CNN.com, Rabu (11/5/2016).

Akan tetapi kapal-kapal China tersebut tidak berani mendekat meski kapal tersebut telah beberapa kali berlayar di kawasan tersebut.  

"Operasi ini menunjukkan bahwa AS akan terbang, berlayar dan beroperasi di mana pun yang diizinkan aturan internasional. Hal itu berlaku juga di wilayah Laut China Selatan,” menurut pernyataan Departemen Pertahanan AS.  

"Masuknya kapal AS tanpa izin ke perairan dekat Nansha Islands (Spratly) merupakan sebuah tindakan provokasi yang serius,” ujar Yang Yujun, juru bicara Departemen Pertahanan China dalam pernyataannya.

China mengirim dua pesawat tempur J-11, sebuah pesawat jenis Y-8, tiga kapal perang dan kapal perusak dilengkapi peluru kendali ke wilayah itu, ujar Yang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Sumber : www.CNN.Com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper