Bisnis.com, PEKANBARU - Badan Pusat Statistik menghitung deflasi Pekanbaru mencapai level 1,26% di sepanjang April 2016. Hal ini menandai perekonomian Riau mengalami tren positif.
Kepala BPS Riau Mawardi Arsad mengatakan deflasi itu terjadi karena turunnya harga bahan makanan, seperti beras dan bawang merah. Deflasi itu tidak berpengaruh terhadap dana pemasukan seperti gaji dan upah karyawan.
"Pekanbaru mengalami deflasi yang cukup mendalam karena April terjadi panen besar-besaran. Ini tren positif bagi masyarakat karena harga beras, bawang merah, cabai merah dan lainnya mengalami penurunan," kata Mawardi, Senin (2/5/2016).
Selain itu, deflasi juga diakibatkan oleh turunnya harga BBM. Menurut Mawardi, Paket Kebijakan Ekonomi yang dikeluarkan Presiden juga memicu terjadinya deflasi.
Selain itu, sektor transportasi juga mengalami penurunan penumpang. Sehingga membuat pelaku usaha transportasi, baik di darat, perairan dan udara juga menurunkan tarif.
Mawardi memprediksi hal ini tidak akan terjadi dalam waktu yang cukup lama. Pasalnya, harga minyak dunia kembali akan meningkat dan pedagang bahan makanan kembali melakukan spekulasi, seperti biasanya.
BPS menghitung sejumlah kota di Sumatra mengalami deflasi. Beberapa kota yang mengalami deflasi di atas 1%, antara lain:
1. Sibolga, Sumatra Utara 1,79%
2. Bukit Tinggi, Sumatra Barat 1,59%
3. Jambi, Jambi 1,45%
4. Tanjung Pinang, Kepulauan Riau 1,39%
5. Pekanbaru, Riau 1,26%
6. Medan, Sumatra Utara 1,22%
7. Banda Aceh, Aceh 1,09%