Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wakil Ketua MPR: Periksa Pekerja China yang Terobos Halim

Insiden penebosan di dalam wilayah Lanud Halim P di KM 3.200 Tol Jakarta - Cikampek dinilai perlu diselesaikan secara serius.
Ilustrasi/indonesiaflight.id
Ilustrasi/indonesiaflight.id

Kabar24.com, JAKARTA - Insiden penebosan di dalam wilayah Lanud Halim P di KM 3.200 Tol Jakarta - Cikampek dinilai perlu diselesaikan secara serius.

Wakil Ketua MPR RI Mahyudin mendorong aparat khususnya petugas imigrasi memeriksa pekerja asal China yang tertangkap karena sedang melakukan pengeboran di kawasan Bandara Halim Perdanakusumah.

"Saya pikir perlu juga diperiksa legalitas dokumen keimigrasian mereka," kata Mahyudin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat(30/4/2016).

Menurut Mahyudin, jika terjadi pelanggaran administrasi ketenagakerjaan dan imigrasi maka tenaga kerja asing dari China itu perlu diberikan sanksi hukum.

Mahyudin mengungkapkan bahwa tenaga kerja asing yang ditangkap itu bukan dari tentara tetapi memakai pakaian yang mirip tentara.

Ia juga menyayangkan untuk pekerjaan pengeboran dilakukan tenaga kerja asing.

"Mungkin mereka tenaga kerja ahli dalam pengeboran. Saya kira tenaga kerja indonesia untuk pengeboran sudah banyak, buat apa mengambil tenaga kerja dari Tiongkok," katanya.

Sebagaimana diwartakan, PT Kereta Cepat Indonesia China membantah adanya kontrak dengan lima pekerja asal China dan dua asal Indonesia yang menyusup di wilayah Bandara Halim Perdanakusuma yang ditangkap oleh TNI AU pada Selasa (26/4/2016) lalu.

Direktur Utama KCIC Hanggoro Budi Wiryawan saat dihubungi di Jakarta, Rabu (27/4/2016), mengaku pihaknya tidak memiliki kontrak dengan Geo Central Mining (GMC) yang menaungi tujuh pekerja ilegal tersebut di wilayah Halim Perdanakusuma untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Mereka tidak ada kontrak di Halim dengan kita, tahu-tahu dia menyelonong masuk, kita enggak tahu," katanya.

Hanggoro mengungkapkan pihaknya menjalin kerja sama dengan GMC untuk proyek KCIC, tetapi di wilayah lain, yaitu di Karawang dan Cikampek, Jawa Barat.

Dia bersikeras tidak mengetahui tujuh pekerja ilegal tersebut yang diduga mengenakan seragam tentara gurun.

Hanggoro menegaskan pihaknya menghormati aturan-aturan, terutama di wilayah militer.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU Wiko Sofyan menjelaskan padaRabu (26/4/2016) pukul 09.45 WIB diterima laporan dari patroli Kamhanlan Lanud Halim Perdanakusuma bahwa ditemukan tujuh orang tak dikenal (OTK) yang sedang melakukan kegiatan tak dikenal di dalam wilayah Lanud Halim P di KM 3.200 Tol Jakarta - Cikampek.

Sofyan menyebutkan pada pukul 10.00 WIB, tujuh OTK dibawa ke staf Intel Lanud Halim Perdanakusuma tiba di lokasi dan diketahui dua WNI dan lima WNA China, di antaranya Guo Lin Zhong, Zhu Huafeng, Wang Jun, Cheng Qian Wu, Xie Wu Ming, Ikhfan Kusnadi, (WNI, penerjemah) dan Yohanes Adi (WNI, sopir).

"Saat ditemukan yang bersangkutan sedang melakukan pengeboran tanah dengan tujuan pengambilan sampel tanah," katanya.

Dia menambahkan turut diamankan seperangkat alat bor tanah, genset, sejumlah pipa paralon dan logam serta sampel tanah dari kedalaman 0 meter hingga 55 meter.

Dia menambahkan pihak imigrasi sudah hadir diketuai pihak Pengawasan Imigrasi Jakarta Timur Waluyo serta untuk membawa lima WNA akan dibawa ke kantor imigrasi untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper