Bisnis.com, JAKARTA – Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Queensland menggelar seminar bertajuk peningkatan daya saing Indonesia. Dalam seminar itu, hadir pembicara yang merupakan warga negara Indonesia namun berkarir dan sukses membangun usahanya di Australia.
Beberapa pembicara yang dihadirkan yaitu David Widjaja (Vice Chairman of Australia-Indonesia Business Council), Butet Manurung (Founder SOKOLA), Andre Pekerti (Senior Lecturer di UQ Business School), Rahim Soekasah (Chairman of Brisbane Roar FC) dan Iwan Sunito (CEO of Crown Group Property).
Andre Pekerti, akademisi asal Indonesia yang telah lama berkarir di UQ Business School menyampaikan para pelajar Indonesia di lua negeri memiliki keunggulan terutama dari sisi kekayaan budaya yang dimiliki, dan konsep Bhinneka Tunggal Ika yang berorientasi pada persatuan dalam berbagai perbedaan.
“Konsep keragaman dan Bhinneka Tunggal Ika tersebut merupakan competitive advantage bagi Indonesia. Meski demikian, konsep-konsep tersebut harus tercermin dari perilaku sehari-hari,” ungkap Andre, seperti dikutip Bisnis dari keterangan tertulis yang dipublikasikan PPI Queensland, Rabu (27/4/2016).
Andre menjelaskan untuk dapatmenjadi global player dan bersaing di tingkat internasional, masyarakat Indonesia perlu memahami dan menerapkan nilai-nilai budaya negaranya.
Project Manager University of Queensland Indonesia Student Association (UQISA) Great Talks, Rachmania mengatakan, perhimpunan mahasiswa terbesar ketiga di Australia tersebut berkomitmen melaksanakan program-program yang berorientasi penguatan diaspora Indonesia di Brisbane dan sekitarnya.
“Acara ini dilangsungkan untuk merumuskan komitmen-komitmen strategis demi Indonesia yang semakin kompetitif. Target Indonesia menjadi negara dengan ekonomi terbesar ketujuh di tahun 2030 akan tercapai, dimulai dengan langkah-langkah kecil para generasi mudanya,” kata Rachmania.