Bisnis.com, DENPASAR--Pemerintah Provinsi Bali akan terus membantu mempromosikan serta memajukan seluruh desa wisata yang ada di Provinsi Bali.
Anak Agung Gede Yuniartha Putra, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, mengatakan pihaknya akan menggandeng agen perjalanan serta hotel-hotel di Bali untuk turut mempromosikan desa wisata. “Kami sudah bicara dengan Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) Bali dan mereka siap untuk membantu promosi. Selain itu, kami juga merencanakan untuk bertemu dengan hotel-hotel agar mereka [desa wisata] diangkat sebagai anak angkat karena kami tidak menganjurkan desa wisata itu harus membuat homestay,” terangnya di Denpasar, Senin (25/4/2016).
Dia mengaku belum menyediakan dana untuk mempromosikan desa wisata. Nantinya promosi tersebut akan dibantu oleh Asita Bali dengan dibuatkan paket perjalanan, serta melalui pameran-pameran yang diadakan di luar Bali maupun luar negeri.
“Kami juga mempunyai forum komunikasi desa wisata dan mereka yang akan memberikan standar desa wisata seperti apa sesuai dengan kontur daerah masing-masing, serta memberikan pembinaan. Saat ini forum tersebut belum terbentuk di semua kabupaten/kota, namun kedepan akan dibentuk di setiap kabupaten/kota agar dapat membina secara langsung,” jelasnya.
Sementara itu, I Ketut Ardana, Ketua Asita Bali, mengatakan beberapa agen perjalanan di Bali memang sudah menjual paket-paket yang menawarkan destinasi desa wisata. “Desa wisata selalu menarik bagi wisatawan karena disana mereka bisa menyaksikan banyak hal yang tidak ada di negara mereka. Pariwisata Bali memang disana potensinya dan budaya Bali yang unik inilah yang dinikmati wisatawan ingin dilihat oleh wisatawan bukan yang lainnya,” ujarnya.
Dia menambahkan, pada umumnya wisatawan dari Eropa, Amerika, bahkan Asia yang suka berkunjung ke desa wisata. “Untuk promosi, memang itu tugas pemerintah bersama kami atau stakeholder lainnya. Nantinya di lapangan, kami juga pasti akan turut memberikan saran sesuai dengan yang umumnya disukai wisatawan, seperti aksesibilitas, fasilitas, dan lain sebagainya di desa wisata,” paparnya.