Kabar24.com, WASHINGTON—Amerika Serikat pada Selasa (19/4/2016) meminta China untuk menegaskan kembali bahwa negeri tiari bambu tersebut tidak memiliki niat untuk mengerahkan pesawat militer ke Kepulauan Spratly paska penjemputan pekerja menggunakan pesawat militer.
Kementerian Pertahanan China sebelumnya menolak permintaan Amerika Serikat untuk menjelaskan mengapa negara itu menggunakan pesawat militer ketimbang pesawat sipil guna mengevakuasi warganya dari pulau buatan Fiery Cross Reef di wilayah Laut China Selatan.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS John Kirby mengatakan sulit untuk memahami mengapa China harus menggunakan pesawat militer untuk evakuasi.Dia juga mempersoalkan para pekerja yang dilbatkan dalam pembangunan infrastruktur militer.
Seorang juru bicara Pentagon Komandan Gary Ross menyerukan China untuk melakukan klarifikasi atas niat negara tersebut.
“Kami mendorong China untuk menegaskan bahwa negara itu tidak memiliki rencana untuk mengerahkan peswat militer di Spratly sesuai dengan jaminan yang diberikan China sebelumnya,” katanya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (20/4/2016).
Ross juga meminta semua pihak yang mengkalim Laut China Selatan untuk mengklarifikasi klaim mereka sesuai hukum internasional guna menghindari tindakan sepihak yang bisa merubah status quo.
Kementerian Pertahanan China mengatakan negeri itu memiliki kedaulatan yang tak terbantahkan atas kepulauan Spratly dan Amerika Serikat tidak punya hak untuk mengomentari aktivitas pembangunan yang dilakukan China di sana.
Kegiatan China di wilayah perairan yang disengketakan di Laut China Selatan termasuk pembangunan pulau buatan di kepulauan Spratly telah menimbulkan keresahan para rival China yang juga mengklaim daerah tersebut, khususnya Filipina dan Vietnam.