Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GEMPA JEPANG: Pencarian Orang Hilang Berlanjut, Korban Selamat Kekurangan Suplai Makanan

Sekitar 30,000 anggota regu penyelamat diterjunkan untuk mencari korban di sekitar puing-puing dan membagikan makanan kepada pengungsi yang tidak bisa kembali ke rumah mereka setelah gempa yang melanda Kyushu, Jepang pada Kamis (14/4/2016).
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, TOKYO - Sekitar 30,000 anggota regu penyelamat diterjunkan untuk mencari korban di sekitar puing-puing dan membagikan makanan kepada pengungsi yang tidak bisa kembali ke rumah mereka setelah gempa yang melanda Kyushu, Jepang  pada Kamis (14/4/2016).

“Masih ada banyak orang yang hilang. Kami ingin berusaha lebih jauh untuk menyelamatkan orang-orang dan mengutamakan yang masih hidup,” kata itu Perdana Menteri Shinzo Abe Reuters, Senin (18/4/2016).

Ia berencana untuk menyatakan daerah tersebut sebagai zona bencana guna memberi kelonggaran untuk dana rekonstruksi dan memerintahkan untuk mel

Sementara itu, suplai makanan menipis karena sebagian jalan terputus akibat tanah longsor. Pengungsi membuat sinyal SOS dari kursi di taman bermain sekolah dan berharap bisa menangkap perhatian helikopter yang mendistribusikan pasokan.

 “Semalam, saya hanya makan sepotong tahu dan nasi kepal. Yang paling kami khawatirkan saat ini adalah makanan,” kata walikota salah satu daerah yang terdampak gempa.

Di sisi lain, bursa saham Jepang melemah lebih dari 3% pada Senin setelah serangkaian gempa berkekuatan hingga 7.3 skala Richter  melanda bagian selatan negara tersebut dan menewaskan sedikitnya 42 orang dan memaksa beberapa perusahaan besar untuk menghentikan produksi mereka.

Tutupnya pabrik-pabrik perusahaan besar termasuk Toyota, Sony, dan Honda mengganggu rantai pasokan di seluruh negeri.

Indeks Nikkei berakhir melemah 3.4% setelah yen menguat, sementara para investor mempertimbangkan dampak bencana pada rantai pasokan manufaktur dan asuransi.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper