Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polusi Udara: Ikut Sekolah Bahasa, 493 Siswa di China Idap Penyakit Serius

Otoritas China menyelidiki ratusan anak yang jatuh sakit, termasuk mengidap kanker, setelah menghadiri sebuah sekolah bahasa yang dibangun dekat dengan bekas lokasi industri tercemar.
Polusi China: Seorang pria melakukan olahraga pagi dengan latar belakang asap pabrik di seberang sungai Songhua di Provinsi Jilin, China (24/2/2013)./Reuters-Stringer
Polusi China: Seorang pria melakukan olahraga pagi dengan latar belakang asap pabrik di seberang sungai Songhua di Provinsi Jilin, China (24/2/2013)./Reuters-Stringer

Kabar24.com, SHANGHAI - Otoritas China menyelidiki ratusan anak yang jatuh sakit, termasuk mengidap kanker, setelah menghadiri sebuah sekolah bahasa yang dibangun dekat dengan bekas lokasi industri tercemar.

Pemerintah kota Changzhou, sekitar 100 km barat laut Shanghai mengatakan sejak Desember, siswa dan fakultas di Sekolah Bahasa Asing Changzhou mengeluhkan tentang aroma yang tidak biasa yang berasal dari tiga bekas pabrik kimia di dekat sekolah tersebut.

Televisi lokal China Central Television (CCTV) melaporkan 493 dari total 641 siswa sekolah tersebut didiagnosa menderita berbagai macam penyakit mulai dari batuk kronis, sakit kepala, hingga kelainan darah, limfoma dan leukemia.

Sementara itu, para orang tua siswa di Changzhou selama ini telah curiga bahwa penyakit anak-anak mereka ada hubungannya dengan sekolah yang mulai beroperasi di lokasi itu sejak September dan meminta agar sekolah tersebut direlokasi ke daerah lain

Pencemaran lingkungan yang menyebar luas merupakan warisan gelap dari pengembangan besar-besaran di China yang sudah dimulai sejak 1970-an.

Partai Komunis yang saat ini berkuasa di negara tersebut dalam beberapa tahun terakhir mengerahkan lebih banyak sumber daya dan perhatian untuk membersihkan polusi di kota tersebut, baik polusi udara, air dan tanah.

Namun, parahnya masalah polusi ini memerlukan waktu panjang untuk bisa diselesaikan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper