Bisnis.com, PEKANBARU—Asian Agri Group meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi ancaman kebakaran lahan dan hutan (karlahut) di Sumatra dengan mengajak warga desa menjadi koordinator atau crew leader yang akan melakukan kegiatan antisipasi dengan perusahaan dan instansi terkait jika terjadi ancaman.
Welly Pardede Head Sustainability & CSR Asian Agri mengatakan untuk mewujudkan program Desa Bebas Api atau Free Fire Vilage, maka perusahaan mengukuhkan seorang pimpinan di setiap desa binaan Asian Agri.
“Crew leader ini merupakan perpanjangan tangan perusahaan untuk melakukan berbagai kegiatan guna antisipasi dan siaga karlahut didesanya. Mereka sengaja dipilih dari warga desa yang kami bina, sebab selain mereka lebih mengenal wilayah kerjanya, hal ini juga berarti turut memberikan peluang kerja bagi warga," ujar Welly Pardede dalam siaran pers, Senin (11/4).
Setelah melalui proses pemilihan, maka terpilih 7 orang crew leader yang mewakili masing-masing desa, yakni Desa Lubuk Ogung, Kec. Sikijang; Desa Rantau Baru, Kec. Pangkalan Kerinci; Desa Delik & Desa Lalang Kabung di Kec. Pelalawan; Desa Segati, Desa Langgam, Desa Sotol di Kec. Langgam yang keseluruahnnya berada di Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau.
Pengukuhan koordinator lapangan ini dilaksanakan pada 5 April 2016, yang secara simbolis dilakukan penandatangan kerjasama perusahaan yang disaksiakan oleh para kepala desa terkait.
M. Syahrir, Kepala Desa Rantau Baru, mengatakan penunjukkan koordinator lapangan di desa ini akan memudahkan pihaknya untuk bertindak dan berkoordinasi begitu ada ancaman kebakaran lahan dan hutan. Para kepala desa juga meminta perusahaan menambah peralatan pemadaman untuk mempercepat antisipasi jika ditemukan hot spot.
Sementara itu, Manager Sustainability Asian Agri, Zulbahri mengatakan crew leader ini merupakan langkah lanjutan Program Desa Bebaas Api yang sudah di luncurkan Asian Agri pada Maret 2016. Ke depan, desa yang berhasil mencegah kebakaran lahan dan hutan akan mendapatkan hadiah Rp100 juta berupa pembangunan sarana dan prasarana desa.
Berdasarkan data dari BMKG Riau, jumlah hot spot atau titik panas di Riau terus terpantau, mencapai 27 titik pada Rabu dan terbanyak di Kabupaten Indragiri Hilir. Jumlah ini menurun dibandingkan pekan-pekan sebelumnya yang mencapai 40 titik hot spot.