Bisnis.com, BANDUNG--Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi dan perusahaan swasta guna menggenjot produk olahan susu.
Kepala Dinas Peternakan Jabar Dody Firman Nugraha mengatakan untuk pembibitan sapi perah saat ini pihaknya sudah bekerjasama dengan perguruan tinggi serta perusahaan asal Belanda dan Selandia Baru. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan produk susu olahan yang berkualitas.
"Kami sampai saat ini kerja sama baru dalam aspek teknologi pengolahan," katanya kepada Bisnis.com, Minggu (10/4).
Menurutnya, saat ini produk susu olahan cukup menggairahkan para peternak. Sebab, mereka memiliki nilai tambah dalam menjalankan aktivitasnya.
Dia mencontohkan, saat ini produk turunan susu sapi yang cukup dikenal salah satunya terdapat di Pangalengan. Di kawasan itu, para peternak yang difasilitasi koperasi telah memproduksi beberapa produk olahan.
"Diharapkan tidak di sana saja, kami akan terus menyasar daerah yang berpotensi untuk dikembangkan."
Di samping itu, Disnak memacu sentra peternakan rakyat sapi perah guna menghasilkan bibit unggulan berkualitas.
Pihaknya saat ini mengembangkan sentra peternakan rakyat (SPR) sapi perah di Kabupaten Bogor. Hal ini dilakukan untuk pengembangan bibit sapi perah yang saat ini terus berkurang.
Dia menjelaskan, SPR tersebut merupakan program pemerintah pusat bersama Pemprov Jabar untuk menghasilkan bibit sapi perah berkualitas.
"Pengembangan SPR sapi perah baru 1 di Kabupaten Bogor," ujarnya.
Pihaknya akan melihat kegiatan SPR di Kabupaten Bogor setahun ke depan. Apabila dianggap berhasil maka SPR akan dikembangkan ke wilayah lain.
"Kita juga akan mengembangkan di wilayah lain seperti Sukabumi, Bandung, dan lainnya."
Sementara itu, produksi susu olahan di Koperasi Peternak Bandung Selatan (KPBS) Jawa Barat diklaim mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Ketua KPBS Aun Gunawan menyatakan saat ini produksi susu olahan di tingkat peternak mencapai 10.000-12.000 liter per hari atau meningkat 10%-20% dibandingkan tahun lalu yang hanya 8.000-10.000 per hari.
Menurutnya, peningkatan tersebut sebagai upaya mengurangi ketergantungan peternak sapi terhadap industri pengolahan susu (IPS). Industri olahan susu di tingkat koperasi terus digiatkan untuk memberi nilai tambah kepada peternak.
“Saat ini sekitar 95% produksi susu segar disalurkan ke IPS,” katanya
