Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi: Dari Saya Lahir Sampai Sekarang Urus Sertifikat Tanah Lama

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kaget mengetahui biaya sertifikasi tanah mencapai Rp1 juta.
Presiden Joko Widodo tiba di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta, Jum'at (8/4), untuk melayat jenazah almarhum Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani. HM Sani meninggal dunia setelah dirawat secara intensif di Rumah Sakit Abdi Waluyo Menteng, Jakarta, setelah sebelumnya mengikuti Rapat Kerja antara Gubernur/Wakil Gubernur Seluruh Indonesia, Bupati/Walikota seluruh Indonesia dengan Presiden di Istana Negara./Antara
Presiden Joko Widodo tiba di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta, Jum'at (8/4), untuk melayat jenazah almarhum Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani. HM Sani meninggal dunia setelah dirawat secara intensif di Rumah Sakit Abdi Waluyo Menteng, Jakarta, setelah sebelumnya mengikuti Rapat Kerja antara Gubernur/Wakil Gubernur Seluruh Indonesia, Bupati/Walikota seluruh Indonesia dengan Presiden di Istana Negara./Antara

Kabar24.com, BREBES - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kaget mengetahui biaya sertifikasi tanah mencapai Rp1 juta.

Hari ini dilakukan peluncuran Program Sinergi Aksi untuk Ekonomi Rakyat di Brebes. Di akhir pidato, Jokowi mengundang seorang petani Brebes yang telah mendapatkan sertifikasi tanah melalui bantuan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Dia menanya petani tersebut terkait biaya mendapatkan sertifikat. Saat dijawab Rp1 juta, Jokowi menunjukkan kekagetannya.

"Mengurus sertifikat seperti ini habis Rp1 juta? Yang benar?," ungkapnya di hadapan seluruh hadirin peluncuran Program Sinergi Aksi untuk Ekonomi Rakyat di Brebes, Senin (11/4/2016).

Dia juga bertanya kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Ferry Mursyidan Baldan mengapa biaya sertifikasi bisa semahal itu.

"Pak Menteri [Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan], kenapa bisa mahal banget?," tanyanya.

Dia memperingatkan Ferry, untuk segera mengurai kerumitan dalam proses sertifikasi tanah. Jokowi mengatakan, proses sertifikasi tanah di Indonesia masih rumit. Persoalan ini telah terjadi selama bertahun-tahun tanpa ada penyelesaian.

"Dari [saya] lahir sampai sekarang, mengurus sertifikat lama," jelasnya.

Padahal, sertifikasi lahan menjadi aspek penting bagi petani dan nelayan dalam mengakses kredit perbankan. Rakyat membutuhkan sertifikat lahan untuk menjadi agunan dalam mengambil kredit. Akhirnya, petani dan nelayan banyak yang terjerat utang kepada rentenir.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fauzul Muna
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper