Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrik Pupuk Palsu di Sukabumi Dijaga Ketat Polisi

Pabrik Pupuk Palsu di Sukabumi Dijaga Ketat Polisi
Ilustrasi tindak kriminal/Antara
Ilustrasi tindak kriminal/Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Tempat yang digunakan untuk membuat pupuk palsu yang diungkap oleh petugas Kementan RI dan Polri beberapa waktu lalu, sampai sekarang masih dijaga ketet oleh aparat kepolisian Sukabumi.

"Dalam pabrik pembuatan pupuk palsu di Kampung Cibodas Rt 01/RW 04 Desa Kertaraharja, Kecamatan Cikembar masih ada alat untuk mengolah pupuk dan ratusan karung pupuk palsu yang belum terangkut atau diedarkan," kata Kapolsek Cikembar AKP Djoko Supono di Sukabumi, Minggu.

Menurut dia, pada penggerebegan yang dilakukan oleh petugas Kementan RI dan Polres Tanjungpriok ada empat pabrik yang diduga membuat pupuk palsu tersebut di beberapa lokasi berbeda.

Informasinya pabrik yang berada di Kampung Cibodas tersebut milik CV Nusa Pratama Gresik, CV Kujang Muda Perkasa di Kampung Lebak Jero RT 01/RW 04 Desa Parakan Lima, kemudian PT Mekar Jaya Gresik di Kampung Gang Kanari, Desa Kertaraharja.

Dan informasinya juga masih ada beberapa gudang di wilayah Kecamatan Jampang Tengah yang pemiliknya PT Mekar Jaya Geresik di Desa Padabeunghar.

Dari hasil penyelidikan yang dilakukan oleh pihaknya di dalam pabrik sekaligus gudang itu masih terdapat bahan baku untuk membuat pupuk palsu seperti bahan pewarna pakaian dan berbagai zat kimia lainnya serta ratusan karung pupuk yang sudah siap edar.

"Kami juga melarang siapapun mendekat lokasi pabrik, karena masih terdapat barang-barang yang akan dijadikan bukti pengungkapan kasus pemalsuan pupuk ini," tambahnya.

Joko mengatakan pihaknya juga terus melakukan antisipasi, khawatir masih adanya gudang yang dijadikan tempat pembuatan pupuk palsu, dan untuk pabrik yang terungkap memalsukan pupuk ini terus dijaga karena khawatir ada yang menyalahgunakan barang bukti yang masih tersisa di dalam gudang.

"Kami sudah berkoordinasi dengan seluruh pihak untuk bersama-sama mengawasi dan pemantau peredaran pupuk ilegal di wilayah hukuma kami ini," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antaranews

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper