Bisnis.com, JAKARTA – Pemimpin oposisi Inggris Jeremy Corbyn meminta Perdana Menteri David Cameron untuk menindak penggelapan dan penghindaran pajak di luar teritori Inggris setelah munculnya rilis dokumen yang merinci rekening di luar negeri yang dimiliki beberapa orang terkaya di dunia.
Berdasarkan laporan pada Minggu (3/4/2016) 11,5 juta dokumen dari sebuah firma hukum Panama, Mossack Fonsesca, menunjukkan bahwa para politisi dan tokoh bbisnis telah menyalurkan miliaran dolar AS melalui rekening luar negeri. Di Inggris, perhatian tertuju pada dana luar negeri ayah Cameron, Ian. Surat kabar Guardian melaporkan pada Senin (4/4), Ian tidak pernah membayar pajak di Inggris dari keuntungan investasi luar negerinya.
“Kami mendapat informasi mengenai penggelapan pajak pada skala industri, perusahaan yang didirikan di British Virgin Issland yang kemudian pindah ke Panama, tidak membayar pajak apa pun di mana pun,” kata Corbyn, Selasa (5/4/2016).
Corbyn meminta pihak berwenang Inggris untuk melakukan pemeriksaan dari mereka yang telah menempatkan uang di sana yang tampaknya melakukan hal tersebut untuk menghindari pajak dan kembali setelah mereka mengumpulkan kembali pajak tersebut. Corbyn menilai investasi ayah Cameron harus masuk ke dalam bagian penyelidikan yang "cepat, menyeluruh, dan adil " tersebut.
Juru bicara Cameron, Helen Bower mengatakan perdana menteri tidak memiliki saham di perusahaan manapun. Sementara perihal ayah Cameron, Bower mengatakan, dia sudah tua dan menolak untuk memberi komentar lebih jauh.