Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target GDP Presiden Korsel Meleset, Ini Penyebabnya

Target GDP Presiden Korsel Meleset
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Kabar24.com, SEOUL - Perlambatan ekonomi global akhirnya membuyarkan target pendapatan per kapita oleh Presiden Korea Selatan Park Geun Hye, yang dipatok setinggi US$30.000.

Hal tersebut dinyatakan setelah laporan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) negara tersebut keluar, seperti dikutip oleh Bloomberg pada Jumat (25/3/2016). Melesetnya target tersebut dilatar belakangi oleh beberapa faktor, seperti perlambatan ekonomi secara global.

Bank Sentral Korea Selatan mencatat pendapatan per kapita negara tersebut merosot menjadi US$27.340 pada 2015 dari US$28.071 pad 2014 seiring dengan perlambatan PDB sebesar 2,6%. Mata uang Korea, won, turut jatuh 7% dibanding tahun sebelumnya pada 2015.

Pada awal 2014 Presiden Park Geun Hye mengatakan dengan adanya reformasi ekonomi, pendapatan per kapita warga Korea Selatan akan mencapai US$30.000 dalam tiga tahun. Sementara itu, masa kepemimpinannya tidak sampai Februari 2018. Anggota partainya, Saenuri, akan menghadapi pemilihan umum untuk majelis nasonal bulan depan.

Dengan meraih target US$30.000 akan membuktikan bahwa petugas Administrasi Korea patut mendapatkan penghargaan. Hal itu berarti sistem ekonomi dan sosial sudah efektif dan terbangun dengan baik, kata Park Jong Kyu, peneliti dari Lembaga Keuangan Korea.

Pendapatan per kapita dihitung dari pembagian nominal Produk Nasional Bruto (PNB) dengan jumlah penduduk negara. Secara nasional naik 4,6% menjadi 30,9 juta won pada 2015.

Jika kurs tetap stabil dan PDB tumbuh sekitar 3%, target sebesar US$30.000 bisa tercapai pada 2017, kata Kim Chang Bae dari Korea Economic Research Institute.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper