Kabar24.com,JAKARTA--Ribuan demonstran memblokade kedutaan besar Australia di Dili untuk menuntut perbatasan baru di Laut Timor yang kaya minyak.
Traktat yang ditandatangani oleh Australia dan Timor Leste pada 2006 menyepakati penyewaan dengan nilai miliaran dolar dari ladang minyak dan gas di laut antara dua negara tetangga tersebut.
Dili menyatakan bahwa Canberra melakukan aksi memata-mata dalam negosiasi tersebut dan memberikan Australia keuntungan komersil yang tak adil. Dili ingin agar kesepakatan tersebut dihapuskan dan ada negosiasi perbatasan laut yang baru.
Klaim pun dibuat di hadapan tribunal di Den Haag dan hasilnya menatakan bahwa Badan Intelijen Rahasia Australia, Asis, menggunakan alat penyadap yang ditaruh di kantor kabinet Timor Leste dengan berkedok perbaikan, untuk memperoleh informasi tentang perjanjian gas di Laut Timor pada 2004.
Lebih dari 10.000 aktivis berkumpul di Dili kemarin dan sekolah-sekolah tutup di ibu kota pada hari itu, menurut koordinator aksi.
"Kemungkinan ini adalah demonstrasi terbesar yang kami lihat sejak mengumumkan kemerdekaan," kata koordinator aksi Juvinal Dias sebagimana dikutip BBC.co.uk, Rabu (23/3/2016).