Kabar24.com, JAKARTA - Ratusan pengemudi Go Jek dan pengemudi angkutan berbasis aplikasi lainnya membalas aksi sweeping yang dilakukan para pendemo taksi dan angkutan konvensional.
Mereka memburu para pengemudi taksi dan angkot yang melakukan unjuk rasa pada hari ini, Selasa (25/3/2016). Salah satu lokasi sweeping tersebut di sekitar Jalan Prof. Dr. Satrio, persis sebelah Gedung Sampoerna Strategic.
Dari pantauan Bisnis.com, beberapa angkot dan taksi dihentikan oleh para pengemudi Go-Jek tersebut. Nahas, untuk beberapa taksi terkena hantaman batu. Kaca depan taksi tersebut rusak, begitu pun spion.
Dari salah seorang massa Go-Jek, didapatkan informasi sweeping tersebut merupakan aksi balasan. Sebelumnya, ratusan pengemudi ini mendengar kabar adanya sepeda motor Go-Jek yang dibakar di daerah Senayan. Kondisi masih tidak kondusif. Aparat keamanan yang diturunkan hanya beberapa orang.
Pada kesempatan terpisah, Presiden Joko Widodo mempersilakan aparat penegak hukum menindak tegas pelaku anarkistis dalam unjuk rasa yang dilakukan oleh sopir taksi dan sejumlah angkutan umum di ruas jalan protokol Jakarta.
Jokowi mengungkapkan unjuk rasa merupakan hak warga negara. Namun, dia mengimbau agar unjuk rasa dilakukan tanpa adanya tindakan anarkistis. "Demo itu hak, tapi saya ingatkan jangan anarkis," ujarnya di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Selasa (22/3/2016).
Sementara itu, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mempersilakan aparat penegak hukum menindak demontrans yang melakukan tindakan anarkis. "Demo hak, tapi nggak boleh anarkis, merusak. Kalau merusak ya pidana, harus diproses hukum," katanya.