Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendemo Sweeping Armada yang Bawa Penumpang

Sejumlah sopir taksi yang melakukan mogok dan unjuk rasa di sekitar kawasan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa, melakukan "sweeping" terhadap armada taksi yang masih beroperasi dan membawa penumpang.
Kemacetan akibat demonstrasi sopir taksi konvensional. / Bisnis-eljeha
Kemacetan akibat demonstrasi sopir taksi konvensional. / Bisnis-eljeha

Kabar24.com, JAKARTA - Sejumlah sopir taksi yang melakukan mogok dan unjuk rasa di sekitar kawasan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa, melakukan "sweeping" terhadap armada taksi yang masih beroperasi dan membawa penumpang.

Salah satu titik sweeping tersebut di ruas jalan tol dalam kota dekat pintu keluar Slipi/Palmerah/Tanah Abang. Berdasarkan pantauan di lokasi terlihat beberapa kali massa pendemo menghentikan taksi yang melintas di ruas tol dalam kota di depan Gedung DPR.

Beberapa armada taksi yang dihentikan milik perusahaan Blue Bird, Taksiku dan Gamya. Bahkan di ruas tol dalam kota arah Semanggi sebuah taksi Gamya hampir dibalikkan oleh sopir taksi yang melakukan sweeping.

Usaha mereka dicegah petugas kepolisian yang beberapa kali bahkan terlihat cekcok mulut dengan massa sopir taksi yang melakukan sweeping.

Aksi sweeping tersebut mereda pada pukul 10.00 WIB setelah massa aksi sopir taksi yang mendemo transportasi berbasis aplikasi online yang dianggap ilegal bergabung dengan rekan-rekannya di depan pintu gerbang Gedung DPR/MPR.

"Pemerintah melakukan pembiaran adanya pelanggaran terhadap Undang-undang Lalu Lintas Angkutan Jalan," seru salah seorang sopir taksi yang menyampaikan pendapatnya.

Para sopir taksi memprotes beroperasinya layanan Uber dan Grab yang menggunakan mobil berplat hitam. Padahal menurut UU No. 2/2009 tentang LLAJ angkutan umum harus menggunakan plat kuning yang telah melewati prasyarat tertentu.

Demonstrasi ini diikuti para sopir taksi dari sejumlah perusahaan termasuk Bluebird, Putra, Express, Pratama dan Taksiku.

Selain sopir taksi, aksi yang dilakukan massa berjumlah melebihi 1.000 orang itu juga turut diikuti pengemudi bajaj yang menuntut penutupan aplikasi ojek online, Go-Jek.

Aksi para sopir itu juga memengaruhi warga yang melintasi ruas Jalan Gatot Subroto sehingga mereka terpaksa menggunakan jalur Bus Transjakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper