Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kronologi Mahasiswa ITB Meninggal Setelah Tes Lari

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Bermawi Priyatna menceritakan kronologi meninggalnya salah seorang mahasiswa ITB, Alfath Muhammad Farhan, 18 tahun, setelah mengikuti tes lari di lapangan Sarana Olahraga Ganesha (Saraga) ITB pada Kamis (10/3/2016).
Kampus ITB di Bandung Jawa Barat/wikipedia
Kampus ITB di Bandung Jawa Barat/wikipedia

Kabar24.com, BANDUNG - Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Bermawi Priyatna menceritakan kronologi meninggalnya salah seorang mahasiswa ITB, Alfath Muhammad Farhan, 18 tahun, setelah mengikuti tes lari di lapangan Sarana Olahraga Ganesha (Saraga) ITB pada Kamis (10/3/2016).

Menurut Bermawi, dalam tes yang menjadi bagian dari mata kuliah olahraga dengan bobot 2 SKS tersebut, Alfath mendapat giliran lari keliling 6 kali lintasan atletik sekitar pukul 16.15 WIB.

Saat itu, tercatat ada dua mahasiswa yang mengeluh sakit dan lima orang dari kelompok khusus. Saat tes lari berlangsung, seorang mahasiswa mengundurkan diri dengan alasan sakit.

Alfath tidak masuk daftar yang sakit. Menurut Bermawi, dari keterangan dosen mata kuliah olahraga, Tommy Apriantono, Alfath sebelumnya pernah ikut tes lari enam pekan lalu dengan catatan waktu 16 menit 40 detik.

Namun, pada tes Kamis lalu, Alfath seperti kehabisan napas dan berhenti perlahan sebelum mencapai garis akhir. Dia pun pingsan dan langsung dibawa ke klinik kesehatan ITB di Jalan Gelap Nyawang dengan mobil ambulans oleh dosennya. Alfath kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Santo Borromeus.

Salah seorang rekannya kemudian mengabarkan kondisi Alfath kepada orang tuanya yang tinggal di daerah Setu, Cilangkap. Pada pukul 18.00, Alfath sadar dan menjalin komunikasi langsung dengan orang tuanya.

“Anaknya diinfus dan bilang haus, lapar. Tapi suster melarang orang tuanya memberi makanan dan minuman dari luar,” kata Bermawi, Sabtu (12/3/2016).

Namun, sekitar pukul 21.30 WIB, tekanan darah dan denyut nadi Alfath meningkat. Sempat tenang kembali setelah mendapat tindakan medis, kondisi Alfath makin lama kian menurun sehingga meninggal pada Jumat (11/3/2016),

sekitar pukul 04.30 WIB.

“Kami akan menulis surat resmi ke rumah sakit untuk mendapatkan rekam medis,” kata Bermawi.

Menurut dia, berdasarkan surat kematian yang diperoleh orang tua Alfath dari rumah sakit, mahasiswanya itu meninggal karena penyakit tidak menular.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper