Bisnis.com, TANGSEL- Kondisi kemacetan lalu lintas yang kian semakin parah di Jl Raya Serpong, depan pasar tradisional tersebut, hampir setiap saat terjadi, terutama pada jam sibuk berangkat dan pulang kerja pada pagi dan sore hari.
Sukarna, warga Kelurahan Ciater, Kecamatan Serpong, Tangsel, mengatakan kemacetan lalu lintas jalan itu dipicu oleh aktivitas pedagang dan pengunjung pasar serta angkutan kota (angkot) yang ngetem sembarangan untuk mencari penumpang.
“Selain itu lokasi pasar berdekatan dengan Stasiun Serpong yang sekarang peminat kereta commuter line terus bertambah banyak yang diantara aksesnya juga melewati jalan di depan pasar sehingga kondisi kemacetan lalu lintasnya semakin parah,” katanya, Senin (7/3/2016).
Ahmad Sukran, warga Serpong, menjelaskan persoalan lingkungan Pasar Serpong sudah berulang kali disampaikan warga antara lain lewat forum Musyawarah Perencanaan Pembangun (Murebung) tingkat kecamatan, melalui anggota DPRD asal Serpong, dan ketika ada acara pertemaun dengan pejabat Pemkot Tangsel.
Namun, lanjutnya, sampai sekarang belum juga terlihat aktivitas penataan yang signifikan untuk kawasan Pasar Serpong, dengan alasan hal itu terkait status kepemilikan aset pasar yang baru diserah-terimakan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang kepada Pemkot Tangsel.
Menurut pemantauan Bisnis.com perilaku angkutan umum yang berhenti ngetem hingga menutup sebagian badan jalan menjadi salah satu penyebab utama parahnya kemacetan lalu lintas di depan Pasar Serpong, disamping banyak lapak pedagang yang menjorok ke jalan.