Kabar24.com, PADANG - Sejauh ini dampak gempa di Mentawai pada Rabu (2/3.2016) malam diinformasikan tidak menyebabkan adanya korban jiwa.
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit menyatakan tidak ada korban jiwa akibat gempa berkekuatan 7,8 Skala Richter (SR) yang terjadi di Mentawai.
"Dari informasi yang kami terima tidak ada korban jiwa, namun karena wilayah Sumbar yang luas dan daya jangkau yang sulit untuk memastikan kebenarannya tim sudah kami turunkan," kata Nasrul di Padang, Kamis (3/3/2016).
Ia menambahkan dari pengamatannya pada Rabu malam, setelah gempa warga Padang masih belum tahu ke mana akan menyelamatkan diri.
"Akibatnya kemacetan di mana-mana, untuk itu kami minta satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait untuk kembali menguatkan sosialisasi hingga kesalahan serupa tidak terjadi lagi," sebutnya.
Apabila dalam situasi seperti itu terjadi tsunami akan banyak warga yang menjadi korban.
"Harus ada pembenahan dan penguatan sosialisasi kepada masyarakat agar korban bisa diminimalisir apabila terjadi bencana," ujarnya.
Sebelumnya, Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan tsunami akibat gempa telah terdeteksi pada Rabu malam.
Informasi itu diterima melalui pesan singkat dari BMKG yang mengatakan tsunami terdeteksi terjadi di Cocos Island pada Rabu pukul 21.15 WIB, setinggi 0,1 meter dan di Padang pada pukul 21.40 WIB dengan tinggi 0,05 meter.
Gempa di Mentawai mulanya berkekuatan 8,3 SR pada pukul 19:49:41 dengan pusat pada 5,61 Lintang Selatan (LS) dan 94,05 Bujur Timur (BT) berjarak 682 km arah Barat Daya Kepulauan Mentawai Sumbar, pada kedalaman 10 km di bawah tanah.
Gempa susulan berkekuatan 7,8 SR pada pukul 19.49.47 berpusat pada 4,92 Lintang Selatan (LS) dan 94,39 Bujur Timur (BT) pada kedalaman 10 km.